Buah Kurma, rasa nikmat dengan warna cokelat yang menggoda tidak pernah lepas dari pilihan saat sedang berpuasa (iftar) maupun sedang sahur. Kurma Selalu menjadi primadona dibanding buah-buahan lainnya. Kelezatan kurma menjadikan pilihan utama Rasulullah SAW berbuka dan menjadi anjuran untuk seluruh umat Muslim pada saat berpuasa bahkan sedang bangun untuk sahur.
Sahabat Damai, Benarkah kurma dapat memperlambat rasa lapar dan haus? apa sebenarnya kurma itu? Baiklah, kurma merupakan salah satu buah palem-paleman yang banyak tumbuh di tanah Suci Mekkah dan Madinah. Berbuah biasanya pada saat musim panas dan menjadi salah satu tanaman tertua yang masih terpelihara di dunia.
Kurma yang disebut sebagai roti padang pasir, terbukti dapat membantu menahan rasa lapar dan haus, sehingga menjadi alasan memilih konsumsi kurma saat berbuka (iftar) maupun sahur. Iftar adalah berbuka puasa bersama-sama dengan sekelompok orang yang berpuasa.
Secara ilmu kesehatan Buah kurma kaya akan kandungan glukosa, fruktosa dan kalium yang tinggi, sebanyak 64% lebih tinggi dari buah pisang. Sementara kandungan ketiga senyawa tersebut yang paling dibutuhkan dalam tubuh selain protein dan air. Nutrisi ini disebut beta-D-glukan yang merupakan serat larut yang bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama.
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tinggi seperti kandungan Beta-D-glukan menjadi asupan energi cadangan yang tinggi sehingga ketika kita berpuasa, rasa kenyang akan dirasakan beberapa waktu yang akan menjadikan puasa tetap lancar, aktivitas tak terganggu dan tubuh pun sehat.
Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan dalam memilih makanan apa saja yang layak dikonsumsi terlebih saat berbuka (iftar) puasa. Hal ini sesuai dengan wahyu Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 114, Allah berfirman, “Fakulluu mimma razaqakumullaha halaalan thayyiban,”. Yang artinya, “Makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu,”.
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat. Kalau tidak ada ruthab, beliau makan tamar (kurma kering). Bila tidak ada keduanya, beliau biasanya meminum air seteguk demi seteguk. Mengapa Rasulullah SAW memilih kurma sebagai makanan awal pembuka? Adakah hikmah di baliknya?
Dijelaskan bahwa setelah berpuasa, zat yang paling dibutuhkan tubuh adalah glukosa. Zat ini dapat ditemukan di dalam kurma dan buah ini mengandung energi yang sangat luar biasa. Bila tidak ditemukan kurma, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung glukosa yang cukup dengan diawali segelas air putih.
Setelah berpuasa seharian penuh, tubuh akan kehilangan cairan dan energy sehingga tubuh memerlukan kembali cairan secepatnya sebelum mendirikan sholat magrib dan sunnah. Sahabat damai, faktanya, kurma dan air putih sangat baik untuk tubuh yang sedang mengalami kekurangan cairan dan energy sehingga menjadi tuntunan Nabi.
Rasulullah SAW menganjurkan setelah berbuka maka bangunlah untuk menyegerakan menunaikan sholat wajib yaitu sholat magrib dan melanjutkan sholat isya dan sunnah tarawih sehingga dengan berbuka kurma kuantitas rasa lapar yang dirasakan akan berkurang dan tidak kesusahan dalam menggerakkan tubuh karena kekenyangan.
Sahabat Damai, efek mengkonsumsi kurma saat berbuka juga dapat mencegah peningkaan tekanan darah juga, kurma dapat menjadi sumber tenaga selepas berpuasa sepanjang hari dan melancarkan peredaran darah sehingga konsumsi kurma memang menjadi pilihan terbaik saat berpuasa.
Ryn Maniest