free page hit counter
Opini

Krisis Kreativitas : Vandalisme Bagian dari Kenakalan Remaja?

Ironis, tugu Sepatu di Sudirman menjadi sasaran aksi vandalism oleh orang tak dikenal (OTK), pencoretan dengan semprotan aerosol oleh orang tak dikenal dilakukan sehari usai diresmikannya pada 17 September 2021.

Instalasi sepatu itu dibangun persis di depan Stasiun BNI City, Jakarta pusat. Sebelumnya tugu sepatu tersebut sudah dipamerkan ke public sejak Rabu (15/9) namun masih ditutup oleh kain hitam sebelum peresmian tugu sepatu disahkan oleh wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Pembangunan instalasi ini hasil dari kolaborasi oleh beberapa pihak sebagai bentuk gerakan dari Festival Kolaborasi Jakarta. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Gumilar Ekalaya mengatakan kegiatan ini dibuat untuk menyambut Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang diinisiasi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Menurut KBBI Vandalisme merupakan perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan dan sebagainya). Hal ini mengacu pada eksistensi diri yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah aksi kriminal.

Penyebab Aksi Vandalisme di kalangan Remaja

Remaja adalah fase kehidupan seseorang yang sedang berkembang, serba ingin tahu dan mencoba sesuatu. Pada tahap ini, kebutuhan akan aktualisasi atau pengakuan diri terhadap lingkungannya amatlah besar. Penyebab atau timbulnya suatu perilaku menyimpang merupakan hasil kombinasi dari beberapa faktor terkait. Terdapat beberapa faktor yang saling berhubungan, yang menyebabkan vandalisme dikalangan remaja. 

  1. Pengaruh Psikologis Remaja

Perubahan fisik dan psikologis turut andil dalam perubahan emosi pada remaja. Mereka cenderung ingin mencoba hal baru, terutama untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Pada masa remaja, dalam pengambilan keputusan yang belum dewasa juga prilaku yang meniru adalah sebuah kondisi emosi yang belum dapat dikontrol dengan baik. Hal ini tidak jarang membuat remaja berperilaku “meledak-ledak” atas segala kondisi, kejadian, atau kegagalan yang dialaminya.

  • Lingkup Pergaulan

Seperti dalam peribahasa prilaku kita di masyarakat ditentukan oleh dengan siapa kita berteman atau bergaul Lingkungan pergaulan yang tidak baik dapat memengaruhi perilaku remaja pada tindakan yang negatif. Hal ini semata-mata sebagai bentuk eksistensi diri di lingkungan pertemanannya. 

  • Pengaruh Media Sosial

Bukan hal yang tabu, bahwa media sosial merupakan pembelajar yang cepat ditiru oleh remaja apabila tidak diawasi, sehingga memengaruhi perilaku negatif pada remaja, seperti vandalism. Kemunculan konten-konten berbau “rebel” dan vandalisme di media sosial juga secara tidak langsung memengaruhi remaja untuk melakukan hal serupa di kehidupan nyata.

  • Lingkungan Keluarga

Keluarga nyatanya dapat menjadi salah satu faktor penyebab vandalisme pada remaja. Sebuah artikel yang berjudul “Teenagers’ vandalism and the importance of parent-child relationships in addressing it” menyebut bahwa pola asuh orang tua turut andil dalam perilaku vandalisme pada remaja.

Hal ini karena orang tua dan keluarga adalah orang terdekat di generasi remaja yang secara langsung terlibat dalam perkembangan diri dan psikis remaja. Beberapa masalah dari lingkungan keluarga yang berisiko menumbuhkan perilaku vandalisme, antara lain kurangnya perhatian, control dari keluarga dan terlalu memanjakan si remaja.

5. Sanksi yang tidak tegas

Segala perbuatan yang dilakukan pasti memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Sanksi yang diberikan tergantung dari seberapa parah atau buruk perbuatan yang kita lakukan. Sanksi yang tidak tegas akan berdampak pada persoalan menyepelekan konsekuensi atau tanggung jawab. Orang yang diberikan sanksi ringan atas tindakannya yang buruk cenderung akan mengulangi perbuatan yang sama.

Dikarenakan sanksi yang tidak tegas dan pengampunan yang diberikan menyebabkan tindakan berulang karena mereka akan menganggap kesalahan yang akan dilakukan sekarang akan dimaafkan dan diberikan sanksi berupa pengampunan.

Munculnya aksi vandalisme, biasanya memang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung perilaku merusak ini. Aksi vandalism sendiri merupakan sebuah perilaku melanggar peraturan yang dilakukan dengan tujuan untuk merusak, menghancurkan barang/benda properti pribadi maupun properti umum.

Dalam lingkungan masyarakat, tentu saja perilaku seperti ini dapat merugikan beberapa pihak dan yang paling utama ialah merusak keindahan yang ada.

Remaja sebagai yang menjadi pelaku salah media kreativitas harus dapat kita rangkul, selain memberikan fasilitas yang tepat, kita juga harus ,membantu mengarahkan mereka agar dapat melewati masa remaja dengan baik dan memasuki dunia orang dewasa dengan kesiapan karakter yang sebagaimana diperlukan. *dn

Join The Discussion