free page hit counter
Uncategorized

Perlunya Perkuat Ukhuwah Wathoniyah di Kalangan Generasi Mondok!

Agama Islam berkembang dengan cara yang sangat tradisional dan santun melalui proses dakwah. Secara esensial dakwah adalah tugas setiap umat muslim. Sarana penyebaran dakwah yang paling akurat dan efisien yaitu melalui jalur pendidikan sebab cara dan prosedur dakwah yang lebih khusus, terorganisir, sistematis serta teratur dengan baik. Pendidikan dakwah yang biasanya di lakukan secara rutin di pondok pesantren adalah salah satu cara menyadarkan bahwa agama islam sebagai agama yang fitrah.

Pendidikan Dakwah berbasis Islamiyah yang diterapkan dari hulu kehilir  semata-mata untuk menumbuhkembangkan potensi manusia agar mampu mewujudkannya dalam kehidupan setiap hari, kehidupan yang islami penuh dengan kasih sayang.

Sedikit mengulik kisah awal terbentuknya pondok pesantren di Indonesia yang di dirikan oleh Kyai Maulana Malik Ibrahim yang pada saat itu, memulai dengan kegiatan yang sangat sederhana yang dilakukan dalam masjid disertai hanya beberapa santri yang disebut dengan halaqah. Sejalan dengan kisah Sunan ampel (Raden Rahmatullah) pertama kali mendirikan pesantren di Kembang Kuning Surabaya dengan 3 santri yang sungguh-sungguh ingin mempelajari islam.

Sejarah membuktikan keberhasilan Sunan Ampel terhadap penyebaran dakwah islam melalui jalur pendidikan pondok menggiring  namanya terkenal sejawa timur sebagai Kyai Sunan ampel. Kyai adalah sebutan untuk para ulama (ahli penyebar dakwah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dari pendidikan islamiyah). Beberapa santri beliau selepas  mondok kembali kekampung halamannya untuk mendirikan pesantren baru.

Tidak dipungkiri bahwa kehadiran pondok pesantren salah satunya adalah mencetak generasi calon ulama masa depan sebagai kader penyebaran dakwah sehingga dengan demikian pondok pesantren merupakan benteng pertahanan dan pengawalan terdepan bagi keberlangsungan dakwah islamiyah dan keutuhan Negara Indonesia.

Generasi yang berasal dari pondok pesantren harus terus memperkuat syariat dan syarikat islam khususnya dalam ukhuwah Wathoniyah diharapkan terus menjadi cikal bakal pertahanan dan kiblat generasi yang mengedepankan kecintaan pada Islam sebagai agama perdamaian dan keutuhan Negara.

Ukhuwah Wathoniyah adalah kesadaran untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama yang membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada dalam Negara  kesatuan republik Indonesia bersama-sama menjunjung tinggi martabat bangsa di mata bangsa lain.

Meskipun keberadaan ukhuwah Wathoniyah ini dalam kehidupan nasionalisme bangsa masih jauh dari harapan karena keegoisan individu (merasa paling benar sendiri) yang masih melekat dalam diri seorang manusia hingga tidak memiliki jiwa kepeduliaan dengan sesamanya, tetapi harapan terbesar dengan bersatunya seluruh generasi pondok memperkuat ukhuwaninya sesuai dengan apa yang ada dalam dasar hukum islam yakni kaidah islam yang mewajibkan untuk memupuk rasa kasih dan sayang, cinta sesama umat dan peduli terhadap sesama akan menjadi kekuatan besar yang memberikan dampak positif terhadap bangsa agar tidak ternodai oleh kepentingan dunia yang merusak misalnya kepentingan yang dilandasi saling menghujat, menjelekkan bahkan menjatuhkan yang membuat makna ukhuwah semakin jauh dan sangat jarang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (ris)

Join The Discussion