Jakarta, 13 November 2024 – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menggelar Sidang Tahunan Kedua dari tanggal 7-13 November 2024 di Jakarta, sekaligus memperingati 100 tahun kehadiran KWI di Indonesia. Melalui tema “Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa,” sidang ini menjadi momen refleksi, evaluasi dan penguatan misi Gereja Katolik dalam kontribusinya terhadap masyarakat dan bangsa Indonesia.
Para uskup KWI bersama-sama merenungkan dan mendengarkan suara umat dari berbagai lapisan masyarakat untuk menggali pesan yang dapat memperkaya perjalanan Gereja dalam kehidupan bangsa. Refleksi atas 100 tahun kontribusi Gereja melalui pelayanan pendidikan, kesehatan dan aksi sosial juga menjadi bagian penting dari perayaan ini.
Menteri Agama Nasaruddin menyampaikan bahwa peran Gereja Katolik bersama Pemerintah sangat penting, terutama dalam memberikan respons cepat terhadap isu-isu krusial yang dapat memicu kegaduhan. “Persatuan adalah kunci keberhasilan bangsa. Pemerintah akan selalu mengayomi dan hadir dalam kegelisahan masyarakat,” ujar Menag Nasaruddin. Beliau juga menambahkan, “Saya meyakini hasil-hasil pemikiran para Bapak Uskup dalam Sidang KWI Tahun 2024 akan semakin menegaskan peran Gereja Katolik dalam turut menyalakan semangat kebangsaan masyarakat Indonesia. Kehadiran Gereja Katolik dan relasinya dengan umat beragama lain, serta kesamaan cita-cita berbangsa akan memberi kontribusi bagi pembangunan dan persatuan.”
Sidang tahunan ini juga diwarnai dengan refleksi atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024, yang diakhiri dengan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024. Deklarasi ini mengajak seluruh umat beragama untuk memperkuat kerukunan demi kemanusiaan dan perdamaian, selaras dengan Dokumen Abu Dhabi 2019. Paus Fransiskus juga mengingatkan pentingnya dialog lintas budaya dan agama untuk mengatasi berbagai krisis global, seperti dehumanisasi dan perubahan iklim.
Pesan Natal bersama yang dirumuskan KWI dan PGI, masyarakat Indonesia diajak untuk bersyukur dan berharap agar bangsa ini bisa menjadi “Betlehem baru”, tempat lahirnya pemimpin yang sederhana, jujur dan penuh kasih sayang. Para pemimpin diharapkan mengutamakan kepentingan rakyat serta menciptakan kehidupan yang aman dan damai.
Perhatian besar juga diberikan pada erupsi Gunung Lewotobi yang menyebabkan banyak saudara kita terdampak bencana. KWI, bersama Caritas Indonesia, telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan darurat dan mempersiapkan pemulihan bagi masyarakat terdampak. Dalam semangat cinta kasih dan sinodalitas, Gereja Katolik menyatakan keprihatinan dan komitmennya untuk hadir bersama masyarakat dalam masa-masa sulit.
Sidang ini mengakhiri pertemuan dengan tekad untuk melanjutkan perjalanan Gereja Katolik dalam memajukan bangsa, sekaligus mempersiapkan Tahun Yubileum 2025. Tema “Spes Non Confundit” (Pengharapan Tidak Akan Mengecewakan), tahun ini akan menjadi tahun harapan baru bagi seluruh umat Katolik dan bangsa Indonesia untuk terus membangun bangsa yang penuh kasih, damai dan sejahtera.