free page hit counter
Uncategorized

Hari Kebudayaan Kota Makassar: Manifestasi Nilai dan Identitas

Oleh: Andi Windra Sandi

Hari ini, pada tanggal 1 April 2021 telah diselenggarakan Hari Kebudayaan Kota Makassar. pada tanggal yang sama setiap tahun dilaksanakan Hari Kebudayaan Kota Makassar melalui Peraturan Walikota nomor 24/2019. Hal tersebut dijadikan sebagai sebuah momentum untuk terus melestarikan dan senantiasa menghidupkan nilai-nilai Kebudayaan di daerah Kota Makassar. Jatuhnya Hari Kebudayaan pada 1 April mengacu pada cacatan sejarah yang menandai berubahnya nama Kota Makassar yang sebelumnya bernama Kota Ujung Pandang pada tahun 1999.

            Hari Kebudayaan Kota Makassar sekarang memasuki peringatan yang ke-3 dimulai pertama kali sejak tahun 2019. Dimana peringatan kali ini agak berbeda dengan hari peringatan sebelumnya karena adanya situasi kenormalan baru akibat Covid-19. Namun bagaimanapun hal tersebut tidak mengubah semarak dan tujuan dari Hari peringatan Kota Makassar sebagai manifestasi nilai-nilai kebudayaan yang sampai hari ini patut kita lestarikan dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

            Salah satu nilai budaya yang paling kental dalam Masyarakat Kota Makassar adalah nilai siri’ dan pacce. Seorang etnolog asal prancis, Christian Pelras, pernah mengatakan bahwa nilai-nilai utama unsur penggerak yang menyebabkan orang Makassar tetap bertahan survive sebagai masyarakat yang dinamis dan berkepribadian kuat adalah karena keberaniannya, kecerdasannya, ketaatannya terhadap ajaran agama serta kelihaiannya dalam berbisnis. Pola tingkah laku orang Makassar yang terlihat dalam kehidupan sehari-harinya ini merupakan suatu perwujudan tindakan yang berkaitan erat dengan nilai budaya yang terangkum dalam konsep siri’ na pacce ini. nilai siri’ sebagai nilai harga diri yang berarti hakekat hidup manusia, hakekat hubungan manusia dengan alam, hakekat karya manusia, dan hakekat persepsi manusia terhadap waktu. Sedangkan arti dari nilai pacce adalah sebagai nilai solidaritas yang meliputi hakekat hidup manusia dan hakekat hubungan antar manusia.

Nilai-nilai tersebut yang juga secara sadar menjadi pedoman pembentukan norma-norma adat di Kota Makassar selama bergenerasi. Budaya lokal inilah yang sepatutnya dimiliki dan dapat terus dilestarikan serta diwariskan kepada anak-cucu kita kedepan sebagai manifestasi nilai budaya di Kota Makassar. Oleh karenanya, Hari Kebudayaan di Kota Makassar tidak hanya dijadikan sebagai bentuk seremonial belaka, namun juga menjadi wadah untuk memperkenalkan identitas kita sebagai masyarakat yang berbudaya sebagai kekayaan bangsa dan melestarikan nilai-nilai budaya kepada generasi berikutnya. Selamat Hari Kebudayaan Kota Makassar, Rampak Budaya Baru Makassar.

Join The Discussion