free page hit counter
Uncategorized

“Emotion Control by Nelson Mandela” : Memaafkan adalah bentuk pengabdian kepada kemanusiaan

Tak seorang pun dilahirkan untuk membenci orang lain karena warna kulit atau latar belakang agamanya. Jika seseorang bisa belajar membenci, maka mereka juga bisa belajar mencintai. Sebab cinta timbul secara alami dalam hati manusia bukan sebaliknya” yah itulah prinsip dari seorang pemimpin bernama Nelson Mandela.

Siapa sosok Mandela? Nelson Rolihlahla Mandela merupakan seorang revolusionel antiapartheid (gerakan boikot) sekaligus politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai presiden Afrika Selatan sejak 1994 hingga 1999. Ia adalah seorang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut dan terpilih menjadi presiden pertama yang melalui pemilihan penuh. Lahir pada 18 Juli 1918 dan wafat pada 5 Desember 2013 karena infeksi paru-paru (Wikipedia.com).

Semasa hidup sebagai seorang pengacara, ia kerap menyuarakan hak-hak penduduk kulit hitam karena pada masa itu sebuah sistem apartheid ditetapkan, dimana ras kulit putih dipisahkan dengan ras lain sehingga ini berimbas dan merugikan ras kulit hitam.  Perjalanan Mandela tidaklah mudah, Mandela dijatuhi hukuman seumur hidup di penjara atas tuduhan melakukan sabotase dan bersekongkol untuk menggulingkan pemerintahan. Namun, kampanye internasional menuntut pembebasan mandela dilakukan setelah 27 tahun dipenjara. Selama di penjara, Nelson mandela kerap disiksa oleh sipir penjara. Sebuah kejadian yang tak terlupakan adalah ketika dirinya disiksa dengan cara digantung terbalik kemudian sipir tersebut kencing di wajah mandela. Ia menyimpan kejadian ini dalam hatinya. 27 tahun kemudian saat Nelson Mandela dibebaskan dan menjadi presiden Afrika Selatan maka ia menyuruh ajudannya untuk mencari sipir penjara yang sering menyiksanya. Saat Sipir tersebut bertemu Mandela, ia sangat ketakutan ia berpikir Mandela akan menghukum dirinya setelah yang telah dilakukan. Tak disangka yang dilakukan Mandela justru memaafkan sipir tersebut dan memeluk sambil berkata: ”Hal pertama yang kulakukan ketika menjadi presiden adalah memaafkanmu”

Kisah Inspiratif tersebut mengajarkan kita untuk tidak menyimpan dendam terhadap hal buruk yang dilakukan orang lain. Inilah emotion control yang luar biasa. Dari jejak hidup beliau kita belajar bahwa memaafkan menjadi pilihan paling manusiawi yang bisa dipilih manakala dendam menjelma menjadi lingkaran setan yang menagih korban. Hal demikian sudah sepatutnya diadaptasi dalam negara kita ditengah keragaman beragama sehingga tercipta suasana damai dan terlepas dari pertumpahan darah dan pecah belah di negara kita.

Penulis : Alfira Yuniar

Join The Discussion