free page hit counter
Opini

Perang Dunia II yang Berujung Damai

Sahabat damai dimana pun berada, tulisan kali ini, kita akan membahas terkait kejadian masa lalu yang tidak akan perna hilang dalam sejarah kehidupan. Masa dimana banyak masyarakat mengalami penderitaan, hancur dan harus berjuang melawan para penjajah. Namun di masa ini pula setitik kehidupan mulai hadir menyapa, menjadi angin segar hingga saat ini yang disebut dengan istilah perdamaian.

Masa sulit itu adalah perang dunia II yang terjadi di 3 benua yakni Afrika, Asia, dan Eropa. Perang ini berlangsung pada tanggal 1 September 1939 – 14 Agustus 1945. Melululantahkan  Lebih dari lima puluh juta nyawa menjadi korbannya.  Perang dunia ke II dimulai dari kesepakatan penyerbuan pasukan jerman ke Polandia pada 1 september 1939 yang disebut sebagai perang  kilat.

Tentara Nazi (Adolf Hitler  sang pemimpin barisan) berhasil menguasai wilayah Eropa dengan menggunakan strategi penggunaan tank dan panser untuk mendukung pergerakan pasukan, selanjutnya Jerman melancarkan serangan ke Denmark dan Norwegia dan berhasil menduduki kedua negara tersebut.

Jerman berhasil menguasai Belanda pada Mei 1940, sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Italia mengumumkan perang melawan Perancis dan Inggris serta dilanjutkan menyerbu Prancis pada 10 Juni 1940. Jerman berhasil menduduki Prancis pada Juni 1940, sehingga menyebabkan tentara Prancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.

Di musim panas tahun 1940, Inggris merupakan satu-satunya pesaing utama Jerman yang saat itu terus mengembangkan kekuatan militernya secara tak terbendung. Selama berminggu-minggu, pesawat-pesawat Jerman secara bergelombang menyeberangi pantai Inggris untuk menghancurkan kekuatan angkatan udara Inggris demi membuka jalan bagi serangan militer Jerman.

Sahabat damai, lagi dan lagi Jerman melanjutkan serangannya di front Barat dengan berusaha menguasai Inggris. Namun, usah mereka gagal diakibatkan Inggris memiliki angkatan perang yang lebih baik dibandingkan negara Eropa daratan. Selain itu, Inggris pun mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat.

Hal ini menyebabkan Jerman, Italia, dan Jepang menandatangani pakta pertahanan militer pada tanggal 27 September 1940. Pakta tersebut berisi kesepakatan untuk saling menolong jika salah satu dari ketiga negara tersebut diserang oleh negara lain. kesepakatan mereka sebagai indikasi akan pentingnya kerjasama mempertahankan negara masing-masing dari serangan luar.

Selain itu, terjadi pula peperangan di front Timur yang berpusat di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Soviet. Jerman menyerang ke arah Timur untuk menguasai Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Hal ini hanya membuat Jerman mengalami kerugian besar karena hubungan Uni Soviet dengan Inggris dan Prancis malah menjadi lebih dekat.

Sahabat damai, setelah kedekatan hubungan Uni Soviet dengan Inggris dan Prancis akhirnya merugikan Jerman, Italia, dan Jepang. Sekutu semakin bertambah kuat dengan bergabungnya Uni Soviet. Kekalahan demi kekalahan akhirnya dirasakan oleh Jerman, Italia, dan Jepang. Jepang kalah dalam pertempuran Laut Karang pada 7 Mei 1942.

Jerman kalah dalam pertempuran di El-Alamien, dekat Alexandria, dari pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander. Jerman pun kalah melawan Rusia setelah dikalahkan Tentara Uni Soviet yang dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.

Sahabat damai, negara Jerman harus keluar dari Rusia sejak dipukul mundur dari Stalingard tanggal 19 November 1942. Tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang dikuasai Jerman. Pasukan Uni Soviet berhasil merebut kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945).

Italia akhirnya menjadi sasaran Sekutu dengan pengiriman pasukan di bawah pimpinan Jenderal Dwight D. Eisenhower. Pasukan ini masuk melalui Sicilia dan Napoli. Jerman gagal mempertahankan Italia dan Mussolini akhirnya terbunuh. Italia pun menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1944.

Pasukan Eisehower dan pasukan Montgomery menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944. Serangan ini tidak mampu diatasi oleh Jenderal Rommel dan Rundstedt. Perancis pun berhasil direbut dari kekuasaan Jerman pada Agustus 1944. Sekutu menyerbu Jerman menuju Berlin, sedangkan pasukan Syukof menyerbu Berlin dari sebelah Timur.

Para tentara jerman mengalami penyerangan batin ada yang tertangkap, dan juga bunuh diri, hingga prajurit tentara yang bertahan menyerah tanpa syarat pada 8 Mei 1945. Hal tersebut mau tidak mau Jerman dinyatakan menyerah tanpa syarat yang akhirnya harus bersedia menandatangani perjanjian perdamaian di Postdam pada 2 Agustus 1945.

Sekutu terus melancarkan aksinya dengan berhasilnya pasukan Amerika Serikat mengalahkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menduduki Filipina (1944) dan Iwojima serta Okinawa (1945). Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan bom atom di atas Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Jepang  menyusul jerman yang  ditaklukkan dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Jepang bersedia menandatangani perjanjian perdamaian di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945.

Sahabat damai, dengan di tanda tanganinya perjanjian kerjasama jepang menjadi tanda akhir dari Perang Dunia II. perjanjian perdamaian tersebut dilaksanakan dalam konferensi postdam pada 2 Agustus 1945.

Pada konferensi ini dinyatakan bahwa Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan, yaitu bagian timur oleh Rusia, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Berlin dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Berlin Barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis sedangkan Berlin Timur oleh Rusia.

Kota Danzig, Jerman sebelah timur, Sungai Oder, dan Neisse diserahkan kepada Polandia. Angkatan Perang Jerman didemiliterisasi, yakni dengan mengurangi jumlah tentara dan peralatan militernya. Tokoh-tokoh NAZI atau penjahat perang dihukum di bawah pengawasan internasional. Jerman pun harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

Selanjutnya dilaksanakan saat perjanjian San Fransisco yang berlangsung antara Sekutu dan Jepang pada tahun 1945 di Jepang. Perjanjian ini disahkan pada 8 Septmber 1951. Namun, Rusia tidak berkenan menandatangani perjanjian ini karena tidak mengakuinya. Perjanjian ini menyatakan bahwa Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.

Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Rusia, sedangkan Mantsyuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok. Tokoh fasis atau penjahat perang diadili dan dihukum di bawah pengawasan internasioanl. Sama halnya dengan Jerman, Jepang pun harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

Sahabat damai, dampak dari Perang Dunia II dikenal sebagai perang terdahsyat yang banyak memakan korban jiwa. Dampak negative akibat perang ini pun terjadi dalam berbagai bidang. Dampak tersebut diantaranya adalah Munculnya dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, Negara-negara Eropa (Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman) perannya memudar dalam pergulatan politik dunia.

Terciptanya sejarah Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet akibat perebutan kekuasaan untuk menguasai dunia diantara keduanya, Pecahnya beberapa negara seperti Korea, Vietnam, dan Jerman akibat Perang Dingin. Baca juga sejarah Perang Vietnam,Terbentuknya NATO dan Pakta Warsawa.

Bantuan modal dari Amerika Serikat untuk negara-negara Eropa, seperti Truman Doctrine (Turki dan Yunani), Marshal Plan (Eropa), Point Four Truman (Asia),Bantuan Colombo Plan dari Inggris untuk membentuk kerjasama ekonomi dan kebudayaan hingga Terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 24 Oktober 1945. Baca juga sejarah berdirinya PBB.

Namun, ternyata berakhirnya Perang Dunia II secara tidak langsung memberikan ruang bagi sejarah kemerdekaan Indonesia. Keberhasilan Jepang mengalahkan Belanda pada 1942 menyebabkan pengambilalihan Indonesia dari Belanda ke Jepang. Jepang mengutamakan kebijakan yang memperkuat kekuatan militer. Hal ini bertujuan untuk mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu.

Kabar mengenai menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945 menjadikan Indonesia dalam keadaan vacuum of power. Jepang tidak lagi memiliki kuasa atas Indonesia dan Sekutu belum datang. Hal ini menandai berakhirnya masa penjajahan Jepang di Indonesia. Rakyat Indonesia pun segera memanfaatkan momen ini untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Sahabat damai, sejarah dari perang dunia  II ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, bahwasannya  mengejar kekuasaan itu tidak akan berguna dan hanya akan menjadi malapetaka dan mempertahankan perdamaian adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk menemukan kebahagiaan.

Ryn Manist

Referensi : Berbagai Sumber

Join The Discussion