Sahabat damai, jika dibandingkan dengan bulan lainnya, gairah bersedekah umat Islam di bulan Ramadhan jauh lebih semarak. Ada apa dibalik itu? Ini adalah bagian dari meneladani kebiasaan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai sosok dermawan baik diluar ramadhan maupun dalam ramadhan yang diibaratkan lebih dermawan dari angin yang berhembus. Demikian gambaran hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Angin yang selalu dengan ikhlas berhembus memberikan nikmat kepada manusia itu ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kedermawanan Nabi Muhammad dikala bulan ramadhan.
Sedekah ini penting untuk dilakukan, karena filosofi sedekah adalah tidak hanya peduli terhadap sesama, tapi juga merupakan bukti semangat. Rasulullah SAW bersabda , “Sedekah adalah bukti.”( HR. Muslim).
Bukti apa? Imam Nawawi menjelaskan, bukti yang dimaksud oleh Nabi adalah bukti kebenaran imannya (sidqu mȃnihi).
Orang yang gemar sedekah, Allah akan melapangkan, melonggarkan, atau memudahkan hidupnya, karena ia telah memudahkan untuk membantu sesama manusia. Sebaliknya, orang yang pelit dan kikir, hidupnya akan terasa sempit dan serba repot.
Dua model orang di atas diumpamakan oleh Rasulullah SAW seperti orang yang memakai baju besi. Orang yang bersedekah, ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya, meski baju besi tersebut amatlah kaku.
Sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, ia merasakan setiap lingkar baju besinya erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa (HR. Bukhari).
Jelas, sedekah adalah bagian yang terpenting dalam kesempurnaan beribadah. Selain bermanfaat bagi sesama manusia, juga merupakan bukti salah seorang hamba.
Maka hal ini senada dengan apa yang telah digariskan oleh Allah Swt, bahwa berkah itu tidak akan sempurna tanpa dibarengi dengan sedekah.
Allah berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cinta. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Qs. Ali Imrn/3: 92).
Di bulan Ramadhan ini, untuk mencapai kesempurnaan dalam puasa, sepatu kita meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW yaitu bersedekah di bulan yang penuh dengan berkah ini.
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata, bersedekah makanan, doa baik, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR.Tirmidzi).
Empat perbuatan dalam hadis ini adalah satu paket: berkata baik, sedekah, puasa, dan shalat tahajud. Jadi, bagi siapa pun yang sedang menjalani puasa di bulan Ramadhan dan menginginkan ruangan istimewa di surga, hendaknya ia melakukan: puasa pada waktu siang, shalat tahajjud pada malam hari, dan selalu menjaga lisan serta membagikan sebagian hartanya untuk orang-orang yang membutuhkan.
Pahala orang yang bersedekah ini akan dilipatgandakan sepuluh sampai 700 kali lipat oleh Allah.
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal dan amal.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “orang yang meniatkan pujian, namun tidak mengamalkannya, Allah memperoleh satu pahala yang sempurna. Orang yang meniatkan sebuah pencapaian, lalu mengamalkannya, Allah memperoleh pahala sepuluh sampai 700 kali lipat banyak.” (HR.Muslim).
Sahabat damai Karena itu, hidup di dunia ini hanya sekali. Manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk investasi akhirat dengan bersedekah.
Maka, janganlah sekali-kali menjadi orang yang pelit atau kikir, sebab ia tak ubahnya seorang pendusta agama (Qs. Al-Mȃ`ûn/107: 1-3). (Ryn Manist)
Berbagai sumber referensi