free page hit counter
Opini

Cry of Asencio, Teater Peperangan Uruguay

Cry of Asencio atau Grito de Asencio [Spanyol] dapat diartikan sebagai tangisan Asensio atau seruan Asensio. Peristiwa ini juga dikenal sebagai alarm yang mengagumkan dari sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1811 di daerah Banda Orienta atau kini dikenal dengan Urugauay.

Peristiwa ini adalah aksi perlawanan yang dilakukan oleh penduduk asli setempat melawan kekuasaan Spanyol di Montevideo. Perlawanan ini sengaja dilancarkan sebagai bentuk dukungan kepada Buenos Aires, yang telah berhasil menggulingkan raja muda dan mendirikan pemerintahan lokal selama Revolusi mei. Kejadian inilah yang dianggap sebagai awal dari revolusi Uruguay.

Negara Uruguay merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Brazil di utara, Sungai Uruguay di barat, muara Rio de la Plata (River Plate) di barat daya, dengan Argentina di tepi seberang keduanya dan Samudera Atlantik Selatan di tenggara.

Uruguay adalah rumah bagi sekitar 3,5 juta orang yang diantaranya atau sekitar 1,8 juta tinggal di ibukota Montevideo dan daerah metropolitan. Lalu, sekitar 88% penduduknya adalah keturunan Eropa asli. Negara ini adalah negara terkecil kedua di Amerika Selatan dan menjadi salah satu negara yang memiliki perokonomian dan politik yang stabil.

Montevideo dan Buenos Aires merupakan bagian dari Raja Muda Rio de la Plata, sebuah koloni Spanyol yang berada di Amerika Serikat. Pada masa itu, peperangan di Semenanjung Spanyol mengakibatkan krisis politik yang dialami oleh koloni Spanyol disana. Hal ini terjadi akibat raja Ferdinand VII dari Spanyol ditangkap oleh pasukan Napoleon.

Di sisi lain, Buenos Aires di ibukota raja muda berhasil menggulingkan pemimpin raja muda Baltasar Hidalgo de Cisneros pada tahun 1810 dan disebut sebagai Revolusi Mei. Setelah revolusi ini, Buenos Aires berhasil membangun pemerintahan loka dan dinamai dengan Primera Junta.

Masih berada di wilayah kekuasaan Montevedeo, mereka pun tidak menerima keberadaan otoritas Primera Junta dan masih mengakui Cortes of Cadiz sebagaii otoritas Spanyol yang sah. Akibat perbedaan pendapat itulah pemberontakan Buenos Aires terjadi yang kemudian menghasilkan keputusan Montevideo sebagai ibukota baru dari Viceroyalty dan Francisco Javier de Elio ditunjuk sebagai gubernur pada peresmian kota yang kemudian diangkat menjadi Viceroy.

Meskipun masyarakat kala itu telah sepenuhnya mendukung keberadaan ibukota baru, namun desa-desa yang masih ada hubungannya dengan Buenos Aires masih mendukung Primera Junta. Elio pun menyatakan perang kepada Buenos Aires pada 12 Februari 1811. Peperangan ini merupakan perang saudara yang diakibatkan oleh selisih paham dan ketidaksamaan antara visi dan misi bersama.

Sebagai pemimpin baru, Elio mengatur banyak baru untuk mendukung upaya perang yang direncanakan, berusaha untuk merugikan ekonomi lokal khususnya bagi daerah Buenos Aires yang telah melemah akibat Perang Semenanjung Spanyol.

Dalam perang ini banyak kejadian tak terduga yang berasal dari kemiliteran. Salah satunya ialah militer Criollo yang terdaftar sebagai pasukan Spanyol yang membelot dan bergabung dengan Buenos Aires untuk melawan Montevideo. Pasukan yang semula merupakan musuh bagi Buenos Aires dan Montevideo, perlahan kembali ke daerah Buenos Aires dan berperang bersama melawan Montevideo.

Pemberontakan terjadi pada 28 Februari yang dipimpin oleh Venancio Benavidez dan Pedro Viera, mengikut instruksi dari Jose Gervasio Artigas (Pembelot Colonial del Sacramento).  Hampir seratus orang lebih bertemu di sebelah sungai Asencio dan mereka merupakan orang-orang yang menolak otoritas Elio.

Desa San Carlos, Minas, Maldonado, Durazno, Canelones dan Pantanoso segera bergabung dengan pasukan Buenos Aires. Mereka semua bersatu berusaha merebut distrik yang ada di wilayah Montevideo. Perang berlanjut dari Cry of Asencio ke bulan April dalam pertempuran San Jose sebagai usaha merebut wilayah Rosario dan San Jose de Mayo.

The Cry of Asencio dianggap sebagai langkah awal dari teater peperangan Uruguay dalam meraih kemerdekaan dari Amerika-Spanyol. Pada akhirnya, 25 Agustus 1825 rakyat Uruguay berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah berjuang bertarung sengit dengan para penjajah Spanyol dalam rangkaian peperangan Uruguay.

A Sofyan Nur

Referensi : Berbagai Sumber

Join The Discussion