Siapa nama pahlawan dari Sulawesi Selata yang kamu kenal? Sultan Hasanuddin? Iya. Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan dari Sulawesi Selatan. Ayam Jantan dari Timur. Ya, itulah gelarnya. Wait…wait… wait…. Artikel ini tidak akan mengangkat tentang Sultan Hasanuddin, melainkan tokoh rupawan yang juga gagah berani dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Tetap, lanjutkan membacamu ya J
Apa sahabat Damai tahu jika pahlawan yang fenomenal karena kemampuannya ber-gerilya bukan hanya Jenderal Soedirman? Dari tanah Sulawesi juga ada loh. Kalau aku, hanya pandai ber-gerilya dari dalamnya perasanku padamu yang telah lama, kupendam sendiri L Ah, garing sekali aku. Ayo lebih serius dengan tetap membaca ke paragraph berikutnya.
Pahlawan yang juga pandai bergerilya dari ranah Sulawesi Selatan, yakni Ranggong Daeng Romo. Ranggong Daeng Romo, dilahirkan pada Tahun 1915, di sebuah kampung di Kabupaten Takalar. Tepatnya, dari Desa Maradekaya, kecematan Polongbangkeng, Takalar Sulwesei Selatan. Saat ini dikenal dengan dengan Kecamatan Pattallassang.
Ranggong Daeng Romo adalah anak dari, Manngulakbe Daeng Makkiok, Gallarrang Mocokomba. Ibunya bernama, Bate Daeng Jimo. Ranggong Daeng Romo, menghabiskan masa kecilnya dengan bersekolah di pesantren, yang berada di daerah Cikoang. Beranjak remaja, dia terdaftar sebagai peserta didik di Hollandsch Indisch School (HIS), tamat pada Tahun 1929. Dia juga bersekolah di Taman Siswa, dan tamat pada Tahun 1932.
Ranggong Daeng Romo sempat bekerja sebagai pegawai untuk rezim militer Jepang dalam urusan pertanian. Adanya bangsa Belanda yang kembali ke Indoensia, Membuat Ranggong Daeng Romo Membuat suatu perhimpunan yang bernama, Gerakan Muda Bajeng. Lalu, pada 17 Juli 1946, Ranggogn Daeng Romo mendirikan suatu gabungan organisasi pergolakan yang bernama, Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi (LAPRIS). Ranggong Daeng Romo bersama anggota LAPRIS lainnya menjadi tokoh gerilyawan Sulawesi Selatan, selama masa reolusi kemerdekaan atau pada Tahun 1945-1949. Ranggong Daeng Romo wafat, pada Tahun 1947 tanggal 27 Februari, saat memimpn LAPRIS mengerang tangsi militer Belanda di Selatan Makassar. pada tanggal 3 November 2001, Ranggong Daeng Romo dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.