Ketika kita punya teman atau sahabat, atau orang lain yang dekat dengan kita, dan sudah lama saling mengenal maka kita akan paham kebiasaan, sifat, dan kelakuan yang dia biasa lakukan. Hal itu menjadi lumrah karena setiap hari kamu bertemu dan memerhatikan setiap kejadian-kejadian yang kalian laluin bersama. Lantas, apakah kamu sudah memahami diri kamu sendiri?
Memahami diri sendiri memang sulit dan butuh waktu lama untuk mengerti apa dan siapa kita ini. Terkadang kita sering kebingungan sama keinginan diri sendiri atau bingung sama perasaan yang dimiliki. Bisa jadi, hal-hal tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan kita terhadap self-awareness atau kesadaran diri.
Kesadaran diri bis akita artikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat menyadari perasaan, pikiran, dan perilakunya (Oden,Miner-Holden, & Balkin 2009). Menurut Yuliasari (2020), kesadaran diri punya 3 aspek, yaitu kesadaran diri emosional yang mencerminkan untuk mengenal perasaan diri sendiri, lalu penilaian diri, dan kepercayaan diri.
Beberapa hal yang bisa kamu lakuin untuk memulai self-awareness:
- Jabarin Timeline Hidup Kamu
Ambil kertas kosong dan gambarkan kehidupan kamu dari kamu lahir sampai sekarang. Kayak kesenangan kamu, kemenangan, kekalahan, kesedihan, kejadian yang bisa membuat hidup kamu 100% berubah. Mungkin terdengar bodoh atau Cuma buang waktu aja, tapi kamu akan terkejut seberapa banyak yang kamu akan pelajari tentang diri kamu sendiri.
2. Identifikasi Kelemahan
Ada beberapa hal yang kamu gak sukai dari orang lain kan? Emosi apa yang biasanya kamu avoid? Kadang apa yang kita gak suka dari orang lain adalah refleksi dari aspek diri kita atau apa yang pernah terjadi sama kita yang kita gak terlalu suka, dan luangkan waktu untuk mengklarifikasi value dan pendirian kamu.
3. Mindfulness Meditation
Kalau kamu ngerasa banyak ngabisin waktu dengan melamun atau mikirin hal-hal yang gak penting, justru hal tersebut bisa buat nguras pikiran sama tenaga kamu loh. Selain itu juga mikirin hal-hal negative bisa bikin kamu ngerasa gak pede bahkan bisa meningkatkan resiko stress atau depresi. Buat kamu yang suka ngerasa hal-hal kayak gitu. Mulai sekarang bisa coba cara ini. Mindfulness Meditation adalah jenis meditasi yang bisa ngelatih kamu buat focus sama keadaan sekitar kamu loh, caranya kamu harus focus ke kamu saat lagi meditasi, focus ke pernafasan, dan kalua pikiran kamu mulai kemana-mana, pelan-pelan kembalikan focus kamu ke pernafasan.
4. Identifikasi Distorsi Kognitif
Pikiran dan keyakinan yang gak akurat yang membelokan cara kita melihat dunia dan diri kita sendiri; biasanya menyebabkan emosi dan suasana hati kamu yang buruk. Kadang itu juga membuat kita melihat yang buruk dari orang lain dan lupa melihat ke dalam, atau negative self-talk yang ngebuat kita “buta” akan kelebihan kita sendiri. Cari tahu pikiran apa aja itu?
5. Coba Sesuatu yang Baru
Cari suasana baru kayak weekend trip sendiri atau bareng close circle kamu, ketemu orang lain, observe, dan belajar sesuatu dan perspektif yang baru. Mencoba sesuatu hal yang baru bisa buat mood kamu jadi lebih baik loh, kamu bisa eksplor kelebihan kamu atau sesuatu yang pengen kamu lakuin tapi belum sempat atau gak berani kamu lakuin. Jangan takut salah atau takut dikritik sama orang, kamu lakuin aja apa yang membuat kamu happy.
Kenapa Harus Self Awareness?
Banyak banget nilai-nilai positif buat kamu yang menerapkan perilaku self-awareness buat diri kamu sendiri. Self-aware bisa bikin kamu mengenali diri kamu sendiri. Kekuatan, kekurangan dan juga apa yang menjadi tantangan bagi diri kamu.
Penting banget loh buat diri kita memahami apa yang kita inginkan, apa yang sebenarnya dibutuhkan dan apa yang seharusnya kita perbaiki dari diri kita. Membangun karakter yang baik, kemudian belajar dari kesalahan dan pengalaman. Cermat dalam mengambil keputusan serta mengembangkan growth mindset
Pemikian-pemikiran yang negative justru bakalan bikin kamu ngerasa ‘insecure’ sama apa yang kamu milikin sekarang, bukan bersyukur sama apa yang udah tuhan kasih ke kamu. Hal yang tepat buat nerima apa adanya kamu dengan ngurangin asumsi-asumsi dan membangun positive self-esteem.
Dengan self-awareness, kamu juga bisa menjadi orang yang lebih terbuka terhadap persepsi dan perspektif orang lain, dan kamu bisa menyesuaikan itu dengan tujuan dan value kamu. Sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, bukan karena emosi saja, karena sekarang kamu bisa lebih mengontrol perasaan kamu. Kalau nanti keputusan yang kamu ambil terlalu challenging buat kamu. Kamu bisa lakuin nama nya growth mindset untuk belajar dari kesalahan-kesalahan kamu, dan tetep bisa pede buat kamu ke depannya. *Dn
Sumber Referensi
Oden, K.A., Miner-Holden, J., @ Balkin, R. S.(2009). Required Counselling for Mental Health Professional Trainess: Its Perceived Effect On Self-Awareness And Other Potential Benefits. Journal Of Mental Health, Vol. 18(5): 441-448
Yuliasari, H. (2020). Pelatihan Konselor Sebaya Untuk Meningkatkan Self Awareness Terhadap Perilaku Beresiko Remaja. Jurnal Psikologi Insight, Vol. 4 No. 1