free page hit counter
Opini

Simbol Perdamaian : Gong Perdamaian Dunia dan Gema Pemersatu Umat Manusia

Simbol Perdamaian merupakan penggambaran secara nyata atau kehadiran sebuah obyek yang bertujuan untuk melambangkan apa yang disebut dengan perdamaian. Beberapa simbol juga dimaksudkan sebagai tanda yang diharapkan dapat mewujudkan perdamaian antar sesama makhluk sosial.
Sepanjang sejarah perkembangan dan peradaban kehidupan manusia di muka Bumi, terdapat beberapa simbol ataupun tanda yang digunakan sebagai wujud dari perdamaian. Beberapa simbol tersebut telah dikenal dan menjadi wajah bagi simbol perdamaian, misalnya Merpati, Ranting Zaitun dan Simbol Pelucutan Nuklir.

Bunyi dari Simbol Perdamaian Dunia

Simbol Perdamaian yang ada sengaja dibuat dan dihadirkan untuk membuat manusia dapat dengan mudah menyatakan kedamaian yang ia peroleh atau inginkan. Selain simbol dengan tanda, beberapa juga dihadirkan dalam bentuk ikon atau berupa bangunan dan benda sakral yang dinilai dapat menghidupkan perdamaian di muka Bumi. Salah satunya ialah Gong Perdamaian Dunia.

Gong Perdamaian Dunia (GPD) atau yang juga disebut dengan World Peace Gong merupakan ikon simbolik perdamaian. Gong ini memiliki makna dan tujuan sebagai Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Umat Manusia di seluruh Planet Bumi. Selain itu, Gong ini juga menjadi simbol pengingat tragedi Bom Bali pada akhir tahun 2002.

Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani, bersama dengan Gede Sumarjaya Linggih (Anggota DPR RI) dan didukung oleh tokoh nasional Edi Darnadi serta Lieus Sungkharisma, bersama mereka membangun GPD tersebut. Pada saat peresmiannya, Presiden dan Wakil Presiden masa itu, menjadi yang pertama membunyikan GPD tepat pukul 00.00, 31 Desember 2002. Kemudian, seluruh tokoh bangsa pun mencanangkan “Tahun 2003 sebagai Tahun Perdamaian IndonesiaI”.

Kali kedua GPD dibunyikan, pada saat “Second Global Summit on World Peace” di Geneva-Swiss,  pada 5 Februari 2003 oleh Setjen PBB. Pertemuan ini diikuti oleh para tokoh dunia dari 179 negara. Lalu, kali ketiga GPD dibunyikan oleh Presiden RI pada 14 April 2003, sebagai pembukaan acara “PATA Conference” di Bali. Dentuman Gong ke-4 dibunyikan pada saat acara “Borobudur International Festival” oleh Presiden RI pada 14 Juni 2003. Selanjutnya, Gong tersebut dibawa keliling dunia untuk menggemakan pesan mulia terkait perdamaian bagi seluruh masyarakat dunia.

Gong Sakral dari Ahli Waris dan Keagungan Tuhan

Gong Perdamaian Dunia yang disebut sebagai benda sakral yang mampu mempersatukan seluruh umat manusia di dunia, diketahui berasal dari salah satu desa di Jawa Tengah. Di Desa Plajan, Jepara dan merupakan Gong warisan yang dimiliki oleh Ibu Musrini. Beliau mengatakan, bahwa GPD telah berusia sekitar 468 tahun dan ia adalah generasi ke tujuh yang mewarisi Gong tersebut.

Setelah melalui penelusuran mendalam, para ahli mengetahui, bahwa GPD dibuat oleh seorang wali pada jaman Kerajaan Demak. Kerajaan Demak sendiri, merupakan kerajaan penerus Kerajaan majapahit. Diketahui pula, Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan yang memiliki kemajuan pesat dalam perkembangan masa itu. Kerajaan ini memiliki pengaruh kekuasaan yang sangat kuat hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara hingga Timur Afrika.

Ibu Musrini merupakan pendudukan asli desa Plajan yang tinggal di bawah lereng barat Gunung Muria. Semula sang buyut yang merupakan pembuat Gong, pindah ke daerah Gunung Muria sebagai langkah untuk penyebaran dakwah. Pada masa itu, masyarakat setempat masih hidup secara primitif dan memercayai animisme.

Kepercayaan animisme inilah yang dimanfaatkan oleh para tetua jaman dulu dan efeknya masih sangat terasa hingga sekarang. Faktanya, keberadaan Gunung Muria bukan hanya di Jwa Tengah saja, banyak yang mengatakan Guning Muria yang ada di yerusalem, Palestina juga merupakan bagian yang sama namun memiliki dimensi lain.

Dalam hal ini, kepercayaan akan kekuatan yang dimiliki oleh Gunung Muria telah menundukkan masyarakat setempat untuk tetap patuh dan menjaga etika baik bagi penguasa lain atau kekuatan dalam konsep kehidupan berbeda. Pada momen ini manusia mulai mengaitkan segala kepercayaan pada kisah-kisah perkembangan manusia yang tercatat dalam kitab keagamaan.

Dalam Islam dijelaskan secara singkat, Goa Hiro yang merupakan tempat pertama Nabi ibrahim mendapat tauhid dari Tuhan dan dikatakan bahwa Lereng Gunung Muria lah tempat Goa Hiro tersebut. Kemudian berlanjut ke kisah Nabi Musa yang mencari petunjuk keberadaan Tuhan di sebuah gunung, dengan kuasaNya, Tuhan mengangkat Gunung Muria pada saat itu dan Musa pun percaya pada keagungan serta perintah Tuhan.

Nabi Daud yang diperintahkan untuk membangun Rumah Allah di atas Gunung Muria, dilanjutkan oleh anaknya, Nabi Sulaiman yang saat itu menjadi raja dan mampu membangun dengan megahnya Rumah Allah, secara sempurna berdiri dengan tegak dan kokohnya diatas Gunung muria. Pada momen selanjutnya, Nabi Isa diberi perintah untuk mengajarkan ilmu agama di Gunung Muria.

Lalu, peristiwa yang sangat monumental ialah pada saat perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit atau mi’raj. Diketahui secara faktual dan berdasarkan kajian mendalam para ahli, Gunung Muria menunjukkan eksistensinya pada momen mi’raj. Berdasarkan sejarah keagamaan tersebutlah, Gunung Muria dan eksistensi kepercayaan manusia lahir dengan sempurna.

Dengan maksud dan tujuan untuk menyamakan keinginan setiap manusia, yaitu hidup saling berdampingan dalam damai. Diciptakannya lah Gong Perdamaian Dunia yang merupakan benda sakral dan dipercaya memiliki makna simbolik pemersatu masyarakat dunia, baik dari segi ras, agama dan budaya dari segala penjuru dunia. Singkatnya penyatuan secara dimensial sesuai dengan sejarah eksistensi Gunung Muria dan keinginan para leluhur dan sesuai dengan perintah Allah SWT.

Artinya, Gong Perdamaian Dunia yang memang memiliki makna pemersatu umat merupakan salah satu bagian dari bentuk kepercayaan terhadap agama yang dihadirkan ke dalam bentuk sebuah benda. Namun, keberadaannya bukan dijadikan sebagai sarana animisme, melainkan pengingat akan keinginan yang agung oleh pembuatnya dan juga Tuhan YME.

Makna Simbol-Simbol pada Gong Perdamaian Dunia

Di dalam GPD terdapat beberapa simbol-simbol yang dibuat dan memiliki makna khusus. Terdiri atas beberapa lapis lingkaran, berikut penjelasan setiap makna simbol pada setiap lingkaran :

  1. Lingkaran Luar

Pada lingkaran luar, terlihat ada banyak gambar bendera-bendera di dunia. Negara-negara tersebut merupakan negara yang sudah merdeka dan melambangkan sebuah jatidi diri dari suatu bangsa. Dari keberadaan gambar bendera-bendera yang penuh warna tersebut, kita dapat melihat warna-warna semangat dari seluruh masyarakat dunia.

2. Lingkaran Tengah

Pada lingkaran tengah terdapat tulisan “World Peace Gong” dan diapit oleh dua gambar bunga. Maknanya ialah sebagai peneguhan identitas yang dimiliki oleh GPD, kemudian penggunaan bahasa Inggris pada kalimat. Hal ini dimaksudkan bahasa Inggris yang merupakan sarana komunikasi Internasional dan gambar bunga mencerminkan keindahan dan kesimbangan. Artinya kesatuan masyarakat dunia dalam keselarasan Internasional.

3. Lingkaran Dalam

Padaa bagian ini, terdapat beberaoa lambang dari agama besar yang ada di dunia. Sembilan agama tersebut ialah Islam, Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, Khonghuchu, Tao, Sikh dan Shinto. Simbol-simbol ini menjadi lambang pemersatu umat manusia dari segi agama.

4. Lingkaran Puncak

Pada lingkaran puncak, terdapat sebuah simbol Bola Dunia atau Globe yang dibuat dengan sentuhan tiga dimensi. Bola Dunia ini melambangkan, bahwa bumi merupakan tempat tinggal umat manusia dan bermakna manusia merupakan makhluk yang sama di muka bumi dalam balutan kekeluargaan. Oleh sebab itu, secara sadar kita harus dapat menjalin hidup dengan saling berdampingan secara damai, saling tolong-menolong dan menjaga serta merawat Bumi.

Sejatinya, tanpa adanya sebuah ikon ataupun simbol yang melambangkan perdamaian, manusia tetap bisa memahami apa itu kedamaian. Belajar melalui segala pengalaman dan masalah yang berhasil dilalui, secara faktual manusia telah mampu menciptakan lingkungan yang damai pada kehidupan. Melalui keberadaan Gong Perdamaian Dunia ini, diharapkan pemahaman akan kedamaian di lingkungan masyarakat dunia dapat terwujud dan selalu menjadi ikon pengingat akan kesatuan yang dimiliki oleh warga dunia. *fyn

Join The Discussion