free page hit counter
Opini

Vandalisme Provokatif itu Kampungan…!!!

“…Masalah sosial akibat pendemi tidak dapat dilawan jika vandalisme provokasi semakin menyebar. Sudah saatnya Kembali memompa semangat melawan tindakan radikal. Provokasi hanya akan memecah dan merupakan langkah yang kampungan!!!…”

Duta Damai Sul-Sel

Pendemi covid-19 masih setia bertahan diantara kehidupan umat manusia. Belum ada yang dapat memastikan kapan dia akan pergi. Namun hidup harus terus berjalan dan saling bahu membahu menghadapinya. Hal tersebut adalah kerja nyata dari bentuk nasionalisme. Bukan justru hanyut dalam melakukan Tindakan-tindakan yang dapat memporak-porandakan kesatuan.

Masih hangat diingatan tindakan para anarko dalam mencipta keonaran di Tanggeran, Banten di April lalau. Sebuah rencana chaos yang tersusun dengan rapi dan terstruktur. Dengan memanfaatkan momentum resah pada masyarakat mereka beraksi. Melakukan seruan provokasi, penyebaran hoax yang mengarah pada radikalisme.

Suara provokasi mereka ini berasal dari ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah. Maka dari itu, sebagai bentuk reaksi kekecewaan mereka lantas melakukan aksi vandalisme, yang bernada provokatif. Anjuran kepada masyarakat berbuat onar. Mereka berharap adanya kekacauan di negeri ini.

Ayo Saring sebelum Sharing!!!

Jangan mudah terhasut dan percaya dengan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya. Kecanggihan teknologi hari ini menjadi kendaraan para penyebar vandalisme. Keonaran yang hendak ditimbulkan di masyarakat dengan menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran. Serta hasutan agar di kalangan masyarakat melakukan aksi tindak pidana.

Hasutan, provokasi dan ajakan untuk melakukan tindakan anarkis adalah masalah tersendiri di tengah pandemi. Masyarakat harus didorong untuk cerdas dalam mengenali informasi dan tidak mudah terprovokasi. Dalam menerima sebuah informasi diharapkan adanya filter dan klarifikasi keabsahan pesan yang diterima. Jangan mudah melakukan tindakan share, terhadap informasi yang kita dapatkan. Jika berita bohong terbukti tersebar dari gawai kita, maka pasal perundang- undangan siap memangsa kita.

Tindakan sharing sebelum saring adalah perbuatan kampungan. Sebuah bukti atas kebobrokan dan rendahnya IQ manusia. Mengapa demikian? Sebab hanya manusia yang tidak berakal yang menginginkan sebuah kekacauan. Hanya para pengecut yang ingin menghancurkan bangsanya sendiri. Seorang manusia yang didiagnosa menderita ‘gila’ tidak akan melakukan pembakaran terhadap rumah sakit jiwa. Lalu mengapa ada yang waras menginginkan adanya chaos? Sebuah bukti atas meningkatnya radikalisme di masyarakat.

Vaksin Anti-Radikalisme

Masyarakat harus lebih selektif dalam memilih informasi yang ada dan menghindari berita-berita yang berisi provokasi yang tentunya bisa merugikan bangsa ini di tengah pandemi COVID-19. Aksi radikal dapat berasal dari siapa saja, serta menyerang kapan saja. Para oknum pemecah bangsa, dengan struktur yang rapi telah menyusun naskah perusak keharmonisan. Dengan memanfaatkan keresahan dan kepanikan di hari ini.

Adanya vaksin COVID-19 adalah harapan kita semua. Sebelum vaksin corona virus ditemukan masyarakat juga harus memberi vaksi anti-radikalisme pada dirinya. Jika orang-orang yang dinyatakan positif COVID-19 dapat diisolasi, berbeda dengan oknum anarko. Tidak ada uji lab yang dapat mendeteksi keberadaan mereka. Serta jelas, mereka tak memang tak ingin diketahui.

Virus dan radikalisme sama-sama tak terlihat, tapi bukan berarti kita tidak dapat melawannya. Covid-19 dihindari dengan menjaga imun tubuh. Radikalisme juga dicegah dengan imunitas sosial dan kultural agar tidak mudah terprovokasi. Masyarakat harus mawas diri dengan segala bentuk radikalisme. Mulai dari yang pesan dan berita provokasi yang terus mewabah yang akan sangat berbahaya. Masyarakat diharap untuk tidak mudah percaya dengan suatu informasi yang belum jelas kebenarannya dan senantiasa mengkonsumsi informasi tandingannya.

Menghargai keberagaman dan saling bahu membahu menghadapi dampak sosial covid-19 adalah aksi bijak. Masyarakat harus memiliki benteng dari propaganda. Sebuah masalah hanya akan selesai jika kita Bersatu. Bukan malah menjadi dari ‘Si vandalisme provokasi’ tetapi kepatriotan dapat kita wujudkan dengan melawan penyebarannya serta mengokohkan persatuan dan kesatuan walau kita beragam. *ILMS

Join The Discussion