free page hit counter
Opini

#Dirumahaja Ibadah Lebih Nikmat Bersama Keluarga

“…Merasakan nikmatnya ibadah bersama keluarga adalah hal yang luar biasa. Seperti moment buka puasa bersama. Jika di tahun sebelumnya Si Anak memiliki acara buka bersama teman kelasnya. Si Ibu berbuka bersama kelompok arisannya. Serta Si Bapak bersama rekan kantornya. Hari ini tahun keluarga dapat kumpul bersama di satu meja, menikmati buka puasa #dirumahaja…”

Duta Damai Sulawesi-Selatan

Ramadhan 1441 Hijriah telah hadir kembali. Tamu yang begitu dinanti oleh seluruh umat muslim. Disambut dengan penuh suka cita serta banyak harapan. Dia hadir tidak akan lama, hanya sebulan dalam setahun. Sebulan yang penuh hikmah dan doa yang akan lebih banyak dipanjatkan dari biasanya. Dia datang membawa keberkahan dan ampunan. Kehadirannya dapat menjadi bulan tarbiyah bagi para pengikutnya

Ramadhan memiliki tradisi yang eksekutif. Tidak ditemukan di bulan lain. Seperti membuat atau memburu takjil, ngabuburit, buka puasa bersama, sahur on the road dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut akan menjadi sebuah kerinduan diluar bulan Ramadhan. Ibadah di bulan suci ini juga akan sangat dirindukan. Seperti tadarrus, taraweh, ceramah dari pak uztads, minimal mesjid yang sesak oleh jamaah. Hingga melaksanakan ritual pulang kampung atau mudik.

Tahun 2020 menjadi Ramadhan yang berbeda bagi seluruh umat muslim di penjuru dunia. Sebabnya sebuah virus yang kini menjadi pendemi hadir sebelum ramadhan. Virus yang menyerang pernapasan, dengan penyeberan yang begitu cepat.  Endemi yang mengajarkan seluruh umat manusia untuk menjaga kebersihan. Membiasakan diri untuk selasu mencuci tangan. Sehingga hari ini kita merasakan ramadhan yang berbeda.

Tahun ini tak adalagi suara”SAHUUURRR…. SAHURRRR…” atau undangan Buka Puasa bersama apalagi sahur on the Road. Tak ada lagi hilir mudik kendaraan menuju kampung halaman. Bahkan kita diminta untuk merayakan sholat Ied tetap dirumah. Perintah untuk tetap di rumah adalah perintah dari ulil amri atau pemerintah. Disituasai seperti hari ini kita diminta oleh para ulama dan juga ulil amri untuk beribadah di rumah. Beribadah dari rumah memiliki pahala dan nilai yang lebih besar di mata Allah SWT. Amalan manusia terhitung di mata Allah SWT tergantung tingkat kesulitannya. Semakin berat suatu ujian atau tantangan dalam menjalankan suatu ibadah, maka semakin besar pula pahalanya.

Ibadah di rumah menjadi berkah tersendiri, sebab dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga. Sebelumnya tiap anggota keluarga memiliki kesibukkan masing-masing. Adanya pendemi ini memberi ruang untuk sebuah keluarga bercengkrama lebih akrab. Ada sebuah kenikmatan yang dirasakan. Merasakan nikmatnya ibadah bersama keluarga adalah hal yang luar biasa. Seperti moment buka puasa bersama. Jika ditahun sebelumnya Si Anak memiliki acara buka bersama teman kelasnya. Si Ibu berbuka bersama kelompok arisannya. Serta Si Bapak bersama rekan kantornya. Hari ini satu keluarga dapat kumpul bersama di satu meja, menikmati buka puasa #dirumahaja. Sehingga keintiman sebuah keluarga dapat terjalin lebih mesra.

Beribadah di rumah berkontribusi meminimalisir potensi penyebaran Covid-19. Penyebaran covid 19 dapat menular di keramaian. Di tempat umum yang tidak memiliki pembatasan jarak. Sangat tidak mungkin, untuk melaksanakan ibadah sholat di mesjid. Mesjid adalah tempat terbuka bagi seluruh umat manusia. Tak ada yang tahu siapa yang akan masuk beribdaha di dalamnya. Semuanya bebas untuk masuk di rumah Sang Pencipta. Apakah dia pembawa Covid 19 atau bahkan dia penderita yang belum tahu dia telah terjangkit. Tak ada yang tahu, sebab Covid 19 bak hantu yang tak terlihat. Maka memang baiknya untuk kita beribadah di rumah masing-masing Bersama keluarga.

Beribadah di rumah adalah nasionalisme nyata yang dapat kita lakukan. Semua harus ambil bagian, tetap dirumah saja adalah rasa kemanusiaan. Pendemi hari ini akan dingat seumur hidup oleh kita semua yang hidup hari ini. Bahkan kelak ada rasa kebanggaan saat menceritakannya ke anak cucu kita. Percayalah ini semua akan berkahir. Percalayah, derita hari ini pasti akan berlalu. Kita hanya membutuhkan tangan yang lebih banyak berdoa dan berbuat kebajikan. Serta kerjasama untuk tetap #dirumahaja. (*is)

Join The Discussion