free page hit counter
Opini

Pesan Damai Ramadhan

“… Ramadhan adalah Tarbiyah terbaik yang telah memberi kedamaian bagi setiap umat. Wadah silaturahim terbaik, Momen yang melapangkan hati dengan cinta dan kasih sayang. Sebab damai itu ibarat cinta. Dimulai dari tatapan mata yang mampu melihat keindahan. Lisan yang mengucapkan kasih sayang. Serta hati yang lapang memaafkan.”

Marhaban Ya Ramadhan

Tanpa terasa Ramadhan kini hadir kembali setelah sebelas bulan berlalu. Bulan suci bagi umat islam di seluruh penjuru dunia. Bulan yang begitu dinanti dan dismbut dengan suka cita. Bulan yang telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Bulan yang setiap amalan kebaikan akan dilipat gandakan. Bulan Rahmatan Lil ‘alamin. Bulan 1000 bulan.

Selamat datang Bulan Ramadhan, selamat datang bulan penuh berkah dan pengampunan. Ramadhan adalah berkah bagi semua yang telah dinantikan bermilyaran manusia. Ramadhan adalah bulan Tarbiyah yang penuh pengampunan. Bulan pencipta perdamaian, yang menjadi pemersatu umat tanpa adanya batas Si Kaya dan Si Miskin, SI Kulit Hitam dan SI Kulit Putih, Jawa non Jawa, Suku, Ras serta agama. Sehingga saat Ramadhan telah berlalu, semua umat meraih kemenangan, berupa hati yang damai, jiwa yang tentram, Habbulminallah dan Habbulminannas berpadu beriringan.

Hati yang Damai, Kehidupan yang Bahagia

Meraih kemenangan di akhir ramadhan adalah harapan setiap insan untuk mencapai taqwa. Kemenangan bukan sekedar mampu menahan lapar dan haus serta melawan hawa nafsu. Tetapi juga melapangkan hati untuk memaafkan dan berani meminta maaf untuk setiap kesalahan yang telah digoreskan. Sebelum memasuki ramadhan, mengunjungi makam leluhur adalah kegiatan yang lazim dilakukan. Peziarah datang bukan sekedar untuk membersihkan atau mendoakan Si Mayit, tetapi juga merefleksi setiap kesalahan-kesalahn yang pernah dilakukan. Jika mengunjungi yang telah tiada saja dilakukan, maka menyambung persaudaraan dengan yang masih hidup adalah sebuah kewajiban. Maaf-memaafkan dilakukan agar diberi kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa serta dengan memohon agar Ramadhan dapat memberikan berkah sehingga mampu dilalui dengan mudah serta melahirkan kedamaian.

Tradisi Ramadhan selalu diakhiri dengan pulang kampung guna mengunjungi sanak family atau lazim disebut mudik. Sebuah tradisi yang tetap popular dan tidak tergantikan meskipun hari ini telah tercipta teknologi canggih yang mampu menghubungkan sebuah jarak. Keinginan untuk berkumpul dan menyampaikan pesan maaf secara langsung dengan keluarga di hari raya akan tetap menggoda jarak baik dekat ataupun yang jauh. Jarak dapat menjadi tarbiyah  agar hati mampu berdamai dengan rindu, kemacetan yang meningkat di musim mudik, berdesak-desakan dengan pemudik lain serta biaya transportasi yang melambung.

Tersampaikannya kata maaf secara langsung akan mencipta kedaimaian dan kelapangan di hati. Menumbuhkan lagi rasa cinta, persaudaraan, kerjasama dan kemanusiaan yang terdegradasi oleh sekat amarah, dan hawa nafsu. Terlabih lagi tahun politik yang menyita perhatian. Banyak ujaran kebencian dan hoax yang tercipta. Sejak memasuki tahun Pemilu 2018, Hoax dan Ujaran kebencian terus meningkat. Disadur dari Detik.com Menteri Koordinator  Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto pada 25 Oktober 2018, mengemukakan telah ada 324 kasus ujaran kebencian dan 53 Hoax. Angka tersebut meningkat pesat di tahun 2019, bulan maret yang mencapai 453 hoax yang juga berirngan dengan ucapan kebencian yang angkanya juga melaju. Mudahnya Hoax tercipta semakin mengerucutkan perbedaan. Perbedaan dianggap suatu hal yang tidak lumrah dan merupakan pemantik persoalan sehinggan keteganan dan emosi terjadi dimana-mana. Rasa persaudaraan memudar hanya karena perbedaan pandangan politik. Setiap kubu merasa benar sehingga melemparkan kebenarannya maisng-masing sebagai alibi, yang tak segan menyebarkan hoax, mengatasnamkan agama untuk saling menjatuhkan. Sehingga tenggang rasa, dan nilai Siri na pace, Sipakainga, SIpakatau,dan sipakalabbi berangsur menghilnag.

Momentum bulan suci diharapkan jadi waktu yang tepat untuk menyudahi segala pertentangan. Tarbiyah bagi semua kalangan agar bijak dalam memandang, dewasa dalam berpikir, damai dalam bertindak agar tercipta kehidupan yang bahagian. Damai adalah jalan terbaik yang diajarkan oleh setiap agama. Contohnya dalam agama Islam yang begitu mencintai perdamaian,dalam Q.S Al-Baqarah ayat 208 menyebutkan “Hai orang-orang beriman masuklah kalian kedalam perdamaian secara keseluruhan. Kita dianjurkan untuk saling mengenal dan mengerti satu sama lain agar tidak mudah terjadi ketegangan dan perselisihan. Saling memahami dan mengerti perbedaan sudut pandang tanpa memaksakan setiap perbedaan harus sama. Jika selisih paham terjadi, hal bijak adalah mencari solusi agar tecipta kedamaian. Bukan memaknai perbedaan dengan melukai, fitnah, hoax, propaganda, ujaran kebencian terlebih lagi kontak fisik.

Ramadhan telah men-tarbiyahi setiap umat dengan kedamaian. Menjadi wadah silaturahim terbaik. Momen yang melapangkan hati dengan cinta dan kasih sayang. Sebab damai itu ibarat cinta. Dimulai dari tatapan mata yang mampu melihat keindahan. Lisan yang mengucapkan kasih sayang. Serta hati yang lapang memaafkan. (*IS)

Join The Discussion