free page hit counter
Opini

Ramadhan : Momentum Membangun Perdamaian

Bulan suci Ramadhan merupakan waktu tambahan bagi umat muslim untuk berkonsentrasi penuh kepada Tuhan Yang maha Esa dengan menjalankan ibadah puasa. Selain itu makna puasa bukan hanya sebagai waktu untuk beribadah kepada Tuhan saja, melainkan memupuk tali silaturahmi antar ummat beragama dan saling memaafkan guna terciptanya hubungan sosial yang baik.
Beberapa bulan terakhir masyarakat disibukkan dengan persiapan serta muncul berbagai macam ambisi dalam pemilihan umum. Meskipun pemilihan umum telah usai, tetapi sebagian masyarakat masih berada pada situasi yang belum kondusif penuh ketegangan dan keterbelahan. Namun hadirnya bulan suci Ramadhan dapat mengubah perpecahan tersebut dan masyarakat kembali bersatu dibalut nuansa bulan penuh makna ini.

Nilai Perdamaian Bulan Suci Ramadhan

(*asn)Perdamaian bukan hal yang baru dalam agama. Perdamaian merupakan ajaran yang selalu ada dalam tiap agama, khsusunya Islam. Artinya, tanpa adanya kekuatan dari perdamaian seakan ada sesuatu yang hilang dalam agama. Islam sendiri berasal dari kata al-salam yang memiliki arti perdamaian dan keselamatan.
Secara khusus, perdamaian bukan hanya sekadar prinsip, namun juga sebagai harta yang membanggakan bagi masyarakat. Perang dan konflik juga tidak bisa ditepis begitu saja dalam sejarah manusia, tetapi dengan adanya perdamaian segala bentuk perbedaan yang menimbulkan konflik dapat direduksi.
Tanpa perdamaian tata kehidupan manusia tidak akan bisa abadi. Jika perdamaian menghilang dalam peradaban manusia, maka kebajikan yang seharusnya ada dalam kehidupan antar satu ummat dengan ummat lainnya tidak akan pernah ada.
Sehingga dalam hal ini, puasa dapat dijadikan momentum untuk mengingatkan kita tentang pentingnya perdamaian. Tradisi puasa yang sejak awal kita laksanakan sesuai dengan perintah Allah SWT telah
memberikan arti bahwa puasa merupakan sebuah titik temu untuk menyatukan berbagai adat-istiadat, budaya, dan juga ummat beragama, karena puasa tidak hanya dilaksanakan ummat islam saja, tetapi juga oleh ummat lainnya.
Persamaan merupakan suatu hal yang selalu ada pada setiap agama. Dalam beragama yang perlu kita hadirkan ialah persamaan yang senantiasa mendekatkan hati. Puasa merupakan salah satu tradisi keagamaan yang di dalamnya mengandung pesan perdamaian.
Puasa merupakan waktu bagi rohani untuk meredam emosi serta amarah. Saat berpuasa, keinginan hati untuk bersikap destruktif pasti akan teredam secara otomatis. Puasa mengajarkan kita untuk menjaga lisan dan tangan dari tindakan yang dapat merusak. Hal ini bermakna puasa dapat kita jadikan stimulator dalam mewujudkan serta membangun semangat perdamaian.
Sebab itulah, bulan suci Ramadhan adalah lahan terbaik untuk kita memanen nilai-nilai perdamaian. Dalam ajaran Islam, Nabi tidak pernah mengajarkan kita untuk menjadi “Tunas” dari kerusakan. Maka, kita harus mampu menghayati puasa di bulan Ramadhan ini untuk menjadikannya sebuah pelita perdamaian melalui nilai-nilai perdamaian serta persamaan dan menghargai perbedaan yang ada.(*asn)

Join The Discussion