free page hit counter
Opini

Waspada! Dua Sisi Latto-latto di Jejak Viral Indonesia

Saat ini Indonesia di ramaikan dengan fenomena permainan tradisional Latto-latto. Hampir di seluruh wilayah Indonesia memainkan permainan ini. Mulai dari kalangan anak-anak bahkan sampai orang dewasa ikut antusias mencoba permainan bola plastik ini.
Tapi tahukah kalian bahwa ternyata permainan ini bukan berasal dari Indonesia loh!, bahkan banyak yang mengira permainan ini berasal dari Sulawesi Selatan, karena namanya yang tidak asing di telinga “Latto-latto” berasal dari bahasa Makassar. Namun sahabat perlu tahu ternyata awal mulanya berasal dari Amerika Serikat yang disebut Clackers Balls Toy.
Di Indonesia sendiri Latto-latto memiliki banyak nama yang berbeda di antaranya Toki-toki, Nok-nok, Etek-etek, Katto-katto dan lainnya. Tergantung dari daerah yang memainkan.
Saat ini banyak orang yang memainkannya karena dianggap seru dan menyenangkan. Walaupun untuk sejumlah orang di suatu kondisi hal tersebut sangat mengganggu, namun untuk saat ini hal tersebut lumrah adanya. Mengingat saat ini permainan inilah yang sedang Tren, sehingga masih panas-panasnya masyarakat ikut antusias memainkannya.
Bahkan dalam kunjungan Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo bersama Walikota Jawa Barat Ridwan Kamil di Pasar Subang, Jawa Barat. Ikut mencoba permainan ini.
Bapak Presiden tidak bisa bermain sontak mengundang tawa banyak orang yang menyaksikannya. Ridwan kamil tidak mau kalah dan langsung mencoba permainan itu dan menunjukkan kebolehannya dalam bermain Latto-latto.
Ketua dari Himpunan Psikologi Indonesia, Cabang Sumenep, Kiai Zamzami Sabiq Hamid mengatakan bahwa permainan Latto-latto memiliki dampak baik dan buruk.
Di mana beliau berpendapat bahwa mengganggu maupun tidaknya permainan ini tergantung dari penggunaannya, jika penggunaannya pada waktu dan situasi yang tepat, dan juga durasi permainan yang tidak berlebihan maka tentu hal tersebut tidak mengganggu.
“Namun jika penggunaannya berlebihan, juga dimainkan di waktu dan situasi yang tidak tepat, tentu akan sangat mengganggu,” ungkapnya dikutip dari NU Online, Selasa (3/1/23).
Di samping hal itu permainan ini juga berdampak positif di mana mengurangi perhatian orang-orang terhadap penggunaan gadjet dan juga mempererat pertemanan antar anak-anak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini juga banyak berdampak buruk pada sejumlah orang, di mana baru-baru ini di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Seorang bocah yang tengah duduk dibangku sekolah dasar menjadi korbannya.
Dikutip dari Instagram Lambe Turah, Senin (9/1/23) bocah tersebut bermain Latto-latto dan mengenai salah satu matanya dan terpaksa harus diangkat alhasil bocah tersebut harus merelakan salah satu bola matanya.
Hal ini tentunya menjadi teguran keras bahwa kita harus berhati-hati dalam memainkan permainan. Meskipun saat ini ramai dimainkan tentu saja yang namanya musibah tidak ada yang tahu, apa salahnya agar selalu berhati-hati dalam segala hal. Apalagi Latto-latto terbuat dari plastik keras jika terkena kepala saja bisa mengakibatkan benjol dan bahkan hal serius lainnya. Oleh karena itu sebaiknya untuk para orang tua sebaiknya untuk selalu mengawasi anak-anaknya dalam bermain agar masalah seperti ini bisa dihindari kalau perlu larangan tegas kepada anak untuk berhenti memainkannya. Karena bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. (IF)


Referensi: Berbagai Sumber

Join The Discussion