free page hit counter
Opini

Melawan HOAX, Menjaga Persatuan dan Persaudaraan

Kita sudah sering mendengar dan melihat kata HOAX di media sosial.Pemberitaan di televisi tentang bagaimana hoax beredar dan bagaimana hoax dikomsumsi oleh masyarakat, membuat banyak perseteruan terjadi karena hoaks,kecurigaan-kecurigaan, ujaran kebencian, serta terkikisnya nilai-nilaipersaudaraan ditengah-tengah realitas kehidupan kita karena hoaks.

Faktanya, ada banyak media mainstream ikut serta menyebarkan hoaks, baik di sengaja maupuntidak sengaja sehingga hoax menjadi perhatian serius dari banyak pihak.Menurut Dewan Pers yang di tuturkan oleh Prof. Rhenald Kasali dalamacara TV Indonesia Lawyers Club, ‘pada tahun 2017 ada 43000 Media Online dancuma 4% atau 168 media online yang profesional.’ Hal ini menunjukkan bahwasampai sekarang masih banyak Media Online yang mesti di curigai dan diwaspadai sumber Informasinya. Bahkan dalam banyak kasus pula, kita seringmenjumpai media online terpercaya tersebut masih menampilkan judul tapikonteksnya tidak sesuai dengan judul tersebut. Baik mengandung unsur positifmaupun negatif juga konteks berita yang ditampilkan dengan sengaja mengambilsumber data yang salah atau dengan sengaja pula salah dalam menerjemahkan pernyataan narasumber dalam sesi wawancara.

Banyak dari media-media tersebut yang terpaksa harus memuat berita klarifikasi dan menyatakan permohonanmaafnya. Namanya juga manusia, pasti ada kesalahan yang dilakukannya baik itudisengaja ataupun tidak.Dengan penggunaan internet yang semakin meningkat, hoax atau beritabohong ikut serta mengambil bagian dan secara massive telah dirancang dandidesain dengan teknologi bahkan menggunakan algoritma untuk mengelabuimasyarakat di media sosial. Hal tersebut tentu membuat kita perlu lebihmewaspadai berita-berita ataupun informasi yang tersebar di media sosial, sebabhoax menjadi sangat meresahkan, mampu menciderai rasa persaudaraan, sertamenjadi ancaman serius bagi keutuhan Nasionalisme dan Ideologi BangsaIndonesia.

Lalu, bagaimana cara memagari diri kita dari semua konten yang berisihoax? Sederhananya, tentu harus kita mulai dengan akun pribadi media sosial kitaterlebih dahulu. Selain pemerintah, peran masyarakat dalam melawan hoax jugasangat diperlukan. Ada beberapa hal konkret yang bisa kita lakukan untukmenyikapi berita yang diduga hoax, yang pertama adalah meningkatkankewaspadaan dalam membaca dan menyaring berita yang ada, selanjutnya andabisa membandingkan judul dan konteks berita tersebut dengan media lainnya baikmelalui internet maupun media cetak. Jika masih terdapat pernyataan yangberbeda walau dengan narasumber yang berbeda pula, kebenaran berita tersebutmasih dipertanyakan. Artinya, ada beberapa sudut pandang yang tidak bisa ditarikbenang merahnya. Untuk hal ini, Anda harus melakukan klarifikasi langsungkepada yang bersangkutan (penulis), narasumber, atau teman-teman yangmungkin mengetahui kebenaran beritanya.Jika anda meyakini suatu berita yang anda temukan adalah hoax, segera laporkan berita bohong tersebut melalui melalui formulir pengaduan seperti dikominfo dengan link http://trustpositif.kominfo.go.id atau dapat pula diakses diformulir pengaduan portal polisi online di http://www.polisionline.net/p/form-pengaduan.html atau bisa juga melalui e-mail di [email protected] dengan melakukan screenshoot atau meng-capture melalui ponsel anda juga disertai URL link lalu mengirim data-datatersebut. Selanjutnya, untuk menganalisa keaslian gambar atau foto, anda jugadapat melihat keaslian gambar atau foto tersebut langsung melalui Google. Dapat dilakukan dengan cara membuka ikon Google Image, klik ikon kamera lalu akanmuncul dua ikon Tempel URL gambar atau Upload gambar. Klik salah satu pilihan seusai dengan kebutuhan, maka akan muncul gambar serta artikel atau keterangan pada hasil pencarian. Jika anda mengetahui bahwa berita yang sudahanda bagikan melalui sosial media ternyata hoaks, segera hapus postingan tersebut.

Jika anda tidak memiliki kewenangan untuk menghapus apa yang sudah di-posting, maka segera lakukan klarifikasi pada postingan tersebut atau melaluikolom komentar.Kewaspadaan di zaman banjir informasi sekarang ini memang sangat perluditingkatkan dengan menyeimbangkan teknologi informasi melalui peningkatandaya minat literasi membaca kita, sebab dengan kuatnya daya literasi membacakita, maka hoaks bisa lebih mudah di identifikasi. Mari menjadi warga negarayang beradab baik di dunia nyata maupun di dunia maya, menjadi warga yangmenjaga spirit persaudaraan kita antar umat beragama, serta menjadi warga negarayang sadar atas hak dan tanggungjawabnya, Ini bukan lagi zaman dimana kitasibuk dengan persoalan yang dicari-cari. (*aws)

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawasuatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatumusibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkankamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

(Q.S. Al-Hujarat/ 49:6)

Join The Discussion