Perkembangan jaman begitu pesat, begitu pula dengan tren gaya serta penggunaan bahasa atau istilah kata di lingkungan masyarakat. Dewasa ini kita sering mendengar kata Generasi Milenial. Istilah tersebut berasal dari Milenials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Milenial generation atau generasi Y juga akrab disebut Generation Me atau Echo Boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Generasi milenial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas
Indonesia adalah negara yang memiliki suku terbanyak di dunia dengan jumlah lebih dari 1.340 suku bangsa yang hidup berdampingan. Tentu hal ini menjadi pembeda yang sangat masif bagi bangsa kita dengan bangsa yang lainnya. Saat ini rentang usia produktif yang ada di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik tembus sebanyak 22 juta jiwa lebih, yang tentunya mengungguli usia non produktif yang ada saat ini.
Di usia muda atau Milenial pastinya, hampir seluruh pemuda dianggap sebagai penggerak utama dan menjadi penentu majunya suatu bangsa. oleh karena itu bangsa kita perlu milenial yang bermutu sebagai penunjang mertabat bangsa dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Eksistensi para Generasi Milenial ini memang memberikan dampak yang begitu signifikan bagi suatu bangsa dan Negara. Berbagai sektor kehidupan dalam masyarakat berangsur-angsur akan mengalami perkembangan atau bahkan tercapainya modernisasi yang begitu pesat. Namun, di balik kemegahan pertumbuhan itu diperlukan penguatan pondasi kokoh.
Keberagaman yang Indonesia miliki tentu saja akan memberikan celah perbedaan yang begitu besar. Rawannya pergejolakan antar ras, suku, agama dan budaya kerap kali hadir di tengah masyarakat. Hal tersebutlah yang perlu dilandasi dengan pondasi ketahanan yang kokoh.
Kaum milenial dianggap harus menjadi sosok agen perdamaian di tengah ramainya perbedaan di dalam kehidupan berbangsa. Perdamaian sangat dibutuhkan dalam ruang lingkup berbangsa karena apabila perdamaian bangsa terganggu, pastinya akan sangat berdampak pada integritas bahkan keamanan nasional.
Kaum milenial sangat dibutuhkan peran aktifnya dalam mengawal hal tersebut, dengan harapan dapat memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat untuk dapat hidup secara damai walaupun dalam perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi antar sesama agama yang akan berbuah perdamaian. Sudah menjadi kewajiban setiap elemen bangsa untuk turut menjaga hal sensitif ini terutama bagi kaum millenial.
Sebagai penggerak masa depan, kaum muda menjadi sangat penting. Kaum muda merupakan masa depan sebuah bangsa yang ingin maju. Kaum muda tidak bisa dituduh sebagai kelompok yang mengacaukan, tetapi mereka adalah kelompok masyarakat yang bergerak dan terus mencari.
Mereka kaum muda tidak bisa ditempatkan sebagai entitas yang selalu berada dalam “Kesesatan Pikiran” dan Kesesatan Tindakan atas Nama Agama/Tuhan. Tidaklah adil dan proporsional jika menjadikan pemuda (kaum muda) sebagai tertuduh.
Oeh sebab itu sebagai kaum milenial, kita harus bahu membahu untuk merapatkan barisan dalam menjaga dan menyebarkan perdamaian secara masif bersamaan. Untuk selanjutnya menjadikan perbedaan sebagai pemberian berharga dari Yang Maha Kuasa dan menjadikan persatuan sebagai kapal yang siap mengarungi lautan perbedaan dengan serangan paham radikalnya yang dapat mengganggu perdamaian bangsa.
Mari bersama mewujudkan Indonesia yang damai ditengah ramainya perbedaan.
Jalal
Referensi : Berbagai Sumber