free page hit counter
Opini

Bagaimana hubungan baik India dan Pakistan berubah menjadi perang yang berkepanjangan

Dari kemarin ingin saya tulis tema ini namun, selalu terkendala dengan kerjaan yang bikin Rodi yaitu bahas konflik india-pakistan Well Said, konflik dua negeri ini karena karena agama yang satu Hindu dan yang satu Islam. Apa hanya karena itu? Kita bahas sejarahnya dulu yah. Bahas tentang konflik di negara India-Pakistan harus mundur dulu jauh sebelum dua negara ini berdiri. Kita bahas kerajaan Mughol di India yang biasanya disebut juga kerajaan Moghul yang berdiri pada tahun 1526-1858. Menurut buku Burton Stein yang berjudul a History of India “Kerajaan Mughol adalah kerajaan Islam yang pengaruhnya kuat di India. Wilayah kekuasaannya juga sangat luas mulai dari Afghanistan, Kashmir, Bangladesh sampai daratan tinggi Dekkan, India Selatan yang mana semuanya masuk wilayah kerajaan Mughol.

India dari dulu adalah tempat berkembangnya agama hindu, di era-nya Mughol Islam masuk secara besar-besaran, berkembang dan tumbuh. Lantas, apakah bermasalah? Untungnya tidak, karena saat itu Jalaludin Muhammad Akbar pada tahun 1556-1605 isu toleransi sungguh dijalankan yang akhirnya kelihatan hasilnya. Jalaludin Muhammad Akbar ini adalah Sultan ke-3 dikerajaan Mughal yang memperlebar wilayah Mughal.

Dimasa pemerintahannya Akbar The Great atau Sultan Akbar ini tidak membeda-bedakan orang Islam, hindu, sih atau pekerjaan lainnya. Semua diperlakukan sama oleh dia mulai dari membuka ruang diskusi keagamaan selebar-lebarnya dan terus mengkampanyekan tentang toleransi. Sistem politik pemerintahannya diberi nama SULH-E-KUL universal peace atau kedamaian universal. Nah dari sini dia beranggapan bahwa agama harusnya tidak boleh mendiskriminasi agama lain namun, agama harus membawa perdamaian dan menyalurkan perbedaan.

Singkat cerita tahun 1600-an Inggris datang ke wilayah India dan pelan-pelan bangun koloni disana dan disini. Walaupun dari pihak kerajaan menggaungkan toleransi akan tetapi Inggris yang licik ini melihat adanya kesempatan melalui celah toleransi agar bisa dimanfaatkan untuk menguasai wilayah India sepenuhnya dan sialnya cara Inggris berhasil. Tahun 1858, mereka merebut kekuasaan dari kerajaan Mughal dan selama dibawah pemerintahan Inggris ini warga lokal benar-benar bermusuhan, khususnya kelompok Islam dan Hindu. Gak di palestina gak di India, Inggris bikin ulah terus.

Pada tahun 1947, inggris benar-benar kuwalahan dan tidak sanggup untuk mengurusi negara-negara jajahannya, sehingga diambil kesempatan untuk memerdekakan diri dari kompeni. Yang jadi permasalahan adalah karena wacana ini ada dua kelompok yang jadi berkonflik untuk meributkan bentuk negara setelah lepas dari Inggris. Kelompok nasionalis India inginnya cuman satu negara, akan tetapi kelompok muslim tidak setuju dan ingin bentuk negara sendiri yang jadi tempat komunitas muslim bisa berkumpul. Melalui diskusi yang akhirnya disepakati dibentuk dua negara yang agamanya Islam mendeklarasikan negaranya menjadi Pakistan sebagai negara merdeka, yang agamanya Hindu menyatakan merdeka sebagai India. Terpisahlah mereka menjadi dua negara bagian.

Pada tahun 1947 tanggal 15 agustus, pemerintah Inggris di India telah berakhir, pengibaran bendera disertai hormat kepada bendera harus diakui sebagai salah satu adegan kegembiraan yang luar biasa. Setelah merdeka dua pemimpin negara ini adalah sosok nasionalis dan bisa dikatakan sosok yang toleran. Muh. Ali Jinnah perdana menteri pertama Pakistan dan Jawaharlah Nehru, Perdana Menteri Pertama India tidak membeda-bedakan kedudukan warga negara dari identitas agamanya. Sayangnya di masing-masing negara ada kelompok ekstrimis yang tidak suka dengan keberadaan kelompok lainnya. Kelompok-kelompok ini yang bisa dibilang jadi pemicu konflik sampai akhirnya ditahun 1947 pecahlah perang pertama antara Pakistan dan India yang dinamai Perang Kashmir 1. Loh, kok namanya perang Kashmir? Jadi, Kashmir ini sebenarnya nama wilayah lembah barat pegunungan Himalaya yang berbatasan langsung dengan tiga negara India, Pakistan dan China. Menurut BBC, mayoritas penduduk Kashmir sebenarnya di dominasi umat Islam, oleh karenanya banyak dari mereka ingin bergabung dengan Pakistan dan karena fakta ini pemerintah pakistan yang merasa dapat lampu hijau dari Kashmir yang didominasi oleh ummat Islam ini akhirnya memutuskan untuk menginvasi Kashmir dan invasi ini hari Singh raja Kashmir waktu itu yang beragama hindu meminta bantuan ke India dan akhirnya perang dari tahun 1947-1948 India -Pakistan. Perang merebutkan wilayah Kashmir.

Perang Kashmir ini bukan hanya sekali, tercatat perang di wilayah Kashmir ini terjadi sampai tiga kali. Sejak awal kemerdekaan dua negara ini terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran, orang Hindu yang tinggal di wilayah Pakistan pindah ke negara India dan orang-orang yang beragama Islam banyak yang pindah ke wilayah Pakistan Timur. Kebetulan wilayah Pakistan Timur ini masuknya wilayah Bengali. Bengali pun juga ada dua kelompok masyarakat yaitu Hindu dan Islam. Dua kelompok ini juga sering meributkan hal yang sama sampai akhirnya pecah Bengali Barat masuk wilayah India dan Bengali Timur masuk wilayah Pakistan. Walaupun mereka masing-masing sudah memasuki wilayah yang berbeda akan tetapi orang-orang asli Bengali ini sendiri malah jadi terdiskriminasi, bahasa mereka tidak diakui atau kurang terwakili di parlemen, pembangunan juga dilakukan di bagian barat daripada bagian timur yang kurang dapat perhatian dari pemerintah. Padahal lebih dari 50% penduduk Pakistan waktu itu orang Bengali. Tak merasa diakui wikayah Pakistan Timur ini akhirnya memilih untuk memerdekakan diri mereka sendiri yang sekarang dikenal dengan nama bangladesh. Pakistan Timur hillang, pemimpin pakistan sendiri malah mengirim pasukan militer ke wilayah timur pada tahun 1971 dengan tujuan untuk membantai orang-orang yang pro kemerdekaan untuk Bangladesh. Korban berjatuhan tak terhitung, tergeletak dimana-mana dan dibiarkan begitu saja. Karena melihat banyaknya korban, orang Bangladesh meminta bantuan ke India.

Akhir tahun 80-an priode ini masyarakat Kashmir yang merasa kurang terwakilkan di India mulai melakukan aksi dan menuntut lepas dari India, gerakan separatif juga mulai terbentuk yang pastinya mendapat dukungan dari pakistan. India tak mau kalah mereka melawan kelompok-kelompok ini dengan tindakan kekerasan dan diskriminatif yang berakhir militer India mendapat kecaman dari dunia.

Pada tahun 2001 pemimpin dua negara ini sepakat untuk mengurangi ketengangan khususnya di Kashmir. India-Pakistan juga sepakat untuk membuka jalur kerja sama dan hubungan perdagangan. Tetap saja diantara mereka masih ada kelompok ekstrimis yang selalu bikin ulah, kacau dan keributan yang mana menodai kesepakatan antar dua negara ini.

Konflik India-Pakistan bukan hanya konflik agama, pasalnya wilayah Kashmir yang jadi rebutan mereka memang punya potensi sumber daya alam yang melimpah yang berarti menginvasi Kashmir adalah menguasai sumber daya alam. Oleh karena itu, dua negara ini saling bertikai untuk mendapatkan keuntungan. Konflik dua negara ini juga selalu mendapat sorotan dari kancah internasional, faktanya dua dari salah beberapa negara ini adalah pengemban tenaga nuklir di dunia yang atensinya sungguh dijaga. Ngeri!!

Join The Discussion