Manusia sebagai makhluk Khoto Wanisyian (tempat salah dan lupa) terkadang kita merasa insecure untuk melakukan sebuah tantangan baru dengan melakukan perubahan paradigma berpikir akan problema yang sedang di lalui, bahkan tidak jarang mendorong pikiran kita untuk bermasa bodoh akan memahami konsekuensi kehidupan.
Padahal seharusnya sebagai mahluk sempurna yang memiliki akal dan pemikiran yang matang, seharusnya masa depan perlu kita dipahami bukan sebagai ”sudah begitu saja ,mau apalagi, semua sudah terlanjur” Sehingga pikiran sadar maupun alam bawa sadar selalu merasa terhantui dengan rasa tidak tenang ataupun mungkin rasa gelisah yang datangnya dari keadaan yang buruk, merasa insecure dan seakan jatah bahagia itu sangat jauh untuk kita rasakan.
Sahabat damai, jalan kehidupan setiap manusia memang berbeda, ujian datang untuk menguatkan, pikiran buruk membawa rasa ketidaknyamanan dalam batin bisa di ubah dengan berbagai cara, salah satunya Qonaah dalam setiap situasi yang terjadi.
Mengapa dengan Ikhlas?
Ikhlas merupakan sifat yang terpuji, dimana perbuatan baik yang dicintai oleh Allah, orang yg melakukan sifat terpuji akan mendapat pahala dariNya.
Ikhlas adalah salah satu perilaku seseorang yang apabila melakukan sesuatu tidak mengharapkan imbalan apapun, termasuk dalam melewati segala ujian yang ada, ikhlas menjalaninya dengan sabar dan kuat.
Seseorang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT pasti balasannya adalah kebahagiaan. Seperti Dalil dalam Al-quran yaitu :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”
Dalam menghadapi suatu hal, jika ikhlas menjadi titik tumpuan kita, niscaya akan sangat mudah merasakan ketenangan dalam diri, juga menghindari diri menata emosional dengan baik agar tidak merasa stress, bahkan dapat menjadikan diri kita lebih kuat dalam menghadapi sesuatu tersebut dan membuat diri kita lebih dekat dengan Allah swt, Dengan begiru, Sikap ikhlas menjadi bahan belajar dan perbaikan internal secara Menyeluruh.
Kehidupan yang kita jalani kadang berorientasi waktu, kerja keras, rasa hemat, pendidikan, dan menghargai perasaan. Manusia sebagai insan perasaan , kita harus belajar mensikapi dengan tenang. Dalam kondisi yang kritis harus tetap mengedapankan pemikiran positif agar tercipta nilai-nilai yang positif.
Sahabat Damai, bisa disimpulkan bahwa pentingnya memiliki sifat ikhlas dalam setiap situasi adalah solusi terbaik yang harus di lakukan agar dapat kembali menjemput kebahagiaan dimasa mendatang juga dapat memotivasi diri untukmeningkatkan kepribadian ke arah yang lebih baik.
Ryn manist