free page hit counter
Opini

Beragam Tradisi Unik dari Nusantara dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Bulan suci Ramadhan selalu disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh umat Muslim di segala penjuru dunia. Bulan ini merupakan waktu yang selalu ditunggu dan menjadi momen istimewa untuk dirayakan dengan meriah.  Tak jauh berbeda dengan Muslim di negara lain, Indonesia juga memiliki beragam tradisi dan keunikan tersendiri dari tiap daerah dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Di sejumlah daerah di Indonesia, Ramadhan disambut dengan beragam aktivitas. Kegiatan-kegiatan ini telah menjadi tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan hingga sekarang. Tradisi menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia kebanyakan berfokus pada kegiatan mensucikan diri, saling bermaafan dan menjalin silaturahmi.

Sahabat Damai, yuk cari tahu tradisi unik dari berbagai tradisi daerah di sepanjang nusantara. Berikut tradisi menyambut bulan suci Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia :

1. Punggahan dari Sumatera Utara

Punggahan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sumatera Utara dalam menyambut Ramadhan. Punggahan sendiri berarti naik dan tradisi ini dimaksudkan untuk dapat menaikkan derajat manusia ketika menjalankan sejumlah ibadah pada bulan Ramadhan. Meskipun tradisi ini bernama Punggahan di seluruh tanah Sumatera Utara, namun di beberapa daerah memiliki ciri khasnya sendiri.

Labuhanbatu Utara misalnya, masyarakat setempat biasanya akan membawa makanan yang kemudian berkumpul bersama di masjid dan menyantap makanan bersama-sama. Di daerah Batubara, punggahan dirayakan dengan menyembelih berbagai jenis kerbau ataupun lembu dan dilaksanakan mulai dari 32 hari sebelum memasuki hari pertama Ramadhan.

2. Malamang dari Sumatera Barat

Malamang merupakan tradisi di Sumatera Barat yang dilakukan dengan memasak makanan tradisional. Makan itu bernama Lamang, perpaduan antara beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu. Malamang bertujuan sebagai sarana silaturahmi dan berkumpul sembari menunggu datangnya bulan suci Ramadhan. Malamang harus dikerjakan oleh banyak orang, hal ini dikarenakan ada banyak langkah yang perlu dilakukan, jadi memang dibutuhkan kerjasama dalam proses pembuatan lemang.

3. Nyadran dari tanah Jawa

Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengan dan Yogyakarta akan menyambutnya dengan tradiri Nyadran. Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan Ruwahan, tradisi ini merupakan hasil akulturasi antara budaya Jawa dengan Islam.  Biasanya Nyadran dilaksana sebulan sebelum memasuki Ramadhan atau dimulainya puasa.

Nyadran dilakukan dengan membersihkan makam orangtua atau keluarga serta kerabat lalu mendoakannya. Masyarakat yang melaksanakan aktivitas ini percaya, membersihkan makam serta mengirimkan doa merupakan simbol dari pembersihan diri menjelang bulan suci Ramadhan. Tidak hanya hubungan manusia dengan sang Pencipta saja, melainkan bentuk dari bakti serta menghormati para pendahulu dan leluhur.

4. Nyorog dari Masyarakat Betawi

Nyorog dilakukan dengan membagikan berbagai macam bingkisan seperti sembako, ikan bandeng dan daging yang diberikan kepada sanak keluarga. Bingkisan ini biasanya juga berupa makanan khas Betawi dan beragam hidangan tradisional lainnya. Nyorog bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa bulan suci ramadhan akan segera tiba dan ini merupakan saat untuk mempererat tali silaturahmi.

5. Suru Maca dari Bugis daerah Makassar

Di tanah Sulawesi Selatan terdapat satu adat ritual yang biasanya dilksanakan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Suru Maca yang memiliki arti membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada leluhur. Biasanya Suru Maca dilakukan satu pekan sebelum dimulainya puasa Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan dengan menyajikan beragam kuliner khas suki Bugi-Makassar yang diletakkan di lantau atau biasanya juga diletakkan di atas ranjang.

Suru Maca dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh tokoh agama yang hadir dan diikuti oleh seluruh masyarakat. Terakhir, setelah selesai membaca doa masyarakat dapat menikmati semua suguhan hidangan yang disajikan dalam Suru Maca.

6. Megibung dari Bali

Megibung merupakan tradisi khusus yang dilakukan oleh warga Karangasem, Bali guna menyambut bulan suci Ramadhan. Megibung adalah kegiatan makan bersama yang dilakukan dalam beberapa kelompok orang sambil duduk bersila dan membentuk lingkaran. Di tengah lingkaran orang tersebut, telah disajikan nasi beserta lauk pauknya di atas nampan untuk segera disantap.

Kegiatan ini diselingi dengan obrolan ringan sebagai bentuk dari kebersamaan. Dalam satu lingkaran yang ada, biasanya dapat dinikmati oleh delapan orang atau terkadang cukup untuk empat orang saja.

7. Bakar Batu dari Tanah Papua

Umat Muslim di Jayapura memiliki tradisi uniknya sendiri dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi ini dinamakan dengan Bakar Batu, seperti namanya masyarakat akan membakar batu hingga panas lalu mereka menumpukkan bahan makanan seperti daging ayam, kambing, sapi dan umbi-umbian di atas batu.

Tumpukkan makanan ini kemudian ditutup lagi dengan batu panas dan ditunggu hingga makanan matang. Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempererat tali silaturahmi dan menjadi ajang memaaf-maafkan sebelum Ramadhan tiba.

Wahh, Sahabat Damai dari daerah mana saja nih? Sudahkah kalian melaksanakan tradisi setempat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Kalau penulis sekarang tengah menyiapkan kebutuhan adat dan tradisi dalam kegiatan di daerah asal penulis.

Unik yahh semua kebudayaan serta warisan tradisi yang Indonesia miliki. Sahabat Damai jangan sampai lupa menyiapkan diri untuk memasuki bulan suci Ramadhan yah.

A Sofyan NA

Referensi : Berbagai Sumber

Join The Discussion