Bagian otak yang rusak adalah inti otak. Inti otak hanya ditemukan pada manusia. Inti otak adalah pembeda antara manusia dan hewan. Sehingga manusia mampu berpikir logis. Jadi, bagaimaan jika inti otak manusia rusak?
Apa Sahabat Damai tahu pembunuh yang paling mematikan di dunia? Bom Atom? Bom Nuklir? Atau senjata Biologi? Ya. Hal-hal tersebut memang sangat dapat mematikan. Bahkan memusnahkan satu negara sekaligus. Tapi, ada acara yang lebih mudah untuk membunuh manusia. Tanpa terlihat, perlahan dan merusak peradaban. Apa kamu mau tahu apa itu? Ayo teruskan bacaanmu hingga tuntas hingga pada artikel ini.
Membunuh manusia dengan senjata tentu akan terdeteksi. Saat kamu membaca artikel ini dan masih membaca kalimat ini, bisa saja kamu adalah orang yang akan segera terserang virus yang sungguh mematikan. Sebuah virus yang akan membunuh karakter manusia secara perlahan. Virus yang akan menyerang inti otak manusia.
Sahabat harus tahu terlebih dahulu, jika inti otak hanya dimiliki manusia. Pembeda susunan otak antara manusia dan hewan adalah inti otak. Inti otak yang akan memnggarakkan manusia untuk tetap berpikir logis dan rasional. Lalu apa yang akan terjadi jika inti otak manusia yang rusak? Virus apa yang dapat menyebabkannya rusak? Seberapa berbahayanya virus ini? Apakah ad acara untuk mengobatinya? Ayo lanjutkan terus bacaanmu J
Agar semakin meyakinkanmu, saya mengulangi lagi kalimat ini: Inti otak hanya dimiliki manusia. Jika inti otak manusia telah rusak maka, fungsi dan kerjanya otomatis akan terganggu bahkan kehilangan fungsi. Hal yang dapat merusak inti otak ialah Narkolema. Apa itu Narkolema? Apakah kamu tahu, atau mungkin ini baru pertama kamu mendengar kata itu. Ayo kita berkenalan dengan narkolema.
Mengenal Narkolema
Narkolema adalah kepanjangan dari narkoba lewat jalur mata atau pornografi. Narkolema atau pornografi lebih berbahaya dari narkoba. Tapi, kamu juga harus jauh-jauh dari narkoba. Keduanya sama-sama menyerang otak manusia. Narkoba menyerang tiga bagian otak sedangkan narkolema merusak lima bagian otak termasuk inti otak.
Inti otak dalam Bahasa medis disebut Pre Frontal Cortex (PFC). PFC inilah yang membedakan susunan otak manusia dengan hewan. PFC hanya ditemukan pada manusia. PFC pada manusia laksana nakhoda yang akan membawa kapal berlayar. PFC bertanggung jawab pada beberapa hal. Pertama, konsentarsi atau fokus manusia. Kedua, berpikir logis atau memahami benar dan salah. Ketiga, bertugas sebagai pengendalian diri. Keempat, bertanggung jawab untuk menunda kepuasan. Kelima, mendorong manusia untuk berpikir krtitis. Serta keenam, bertugas untuk merencanakan masa depan. Fungsi PFC sangatlah inti dan utama, tetapi juga merupakan bagian otak yang paling mudah rusak.
Rusaknya PFC dapat disebabkan tiga hal. Pertama, karena benturan keras (kecelakaan). Kedua, mengkomsumsi NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif). Ketiga, si perusak paling mudah dan paling mematikan, yakni Narkolema atau pornografi. Rusaknya PFC karena pornografi disebabkan karena produksi dopamine yang terlalu banyak sehingga membanjiri PFC. Mari kita lanjutkan dengan cerita sederhana dibawah ini.
Sejak Februari 2020 kita bekerja dari rumah. Awalnya kita bahagia lama kelamaan kita bosan. Lamanya beraktivitas menggunakan mode dalam jaringan (daring), mengakibatkan rasa jenuh. Kejenuhan menjadikan beberapa oknum memilih berselancar untuk mengakses situs yang dapat melepas penat, seperti game online.
Game online tidak hanya memberikan tanyagnan game, tetapi memberikan tayangan iklan yang biasanya vulgar dan berbau konten dewasa. Awalnya, kita kaget dan ada rasa jijik saat melihatnya. Tetapi, hal jijik itu terekam. Lalu lama kelamaan gamenya menampilkan iklan yang sama. Hingga benar-benar tersave di memori. Lalu kita mengingat-ingat, lama kelamaan, kita jadi penasaran.
Membuat merasa nyaman dan senang. Akhirnya kita tidak lagi membuka game, tetapi kita akan menikmati pornografi sebagi pelepas penat. Awalnya kit hanya menikmati gambar. Lama kelamaan kita akan mencari hal yang lebih. Awalnya gambar, kini kita butuh suara dan gerakan. Awalnya kita hanya menikmati video satu menit lama-lama menjadi satu jam.
Perubahan cara menikmati konten Narkolema perlahan meningkat karena dopamine membuthkan hal yang lebih untuk tetap memberikan rasa senang. Produksi dopamine yang berlebihan mengakibatkan PFC banjir, terganggu rusak dan kehilangan fungsi. Rusaknya dopamine ini yang mengakibatkan manusia bertindak seperti binatang. Pelecehan seksual menjadi hal yang biasa. Sebuah hubungan tak adalagi maknanya. Manusia terbunuh secara perlahan. Tanpa terendus tetapi nyata mematikan. Itulah narkolema si pembunuh. Pertanyaan saya saat ini satu, apakah kita akan membiarkanna atau ingin mencegah.
Mencegah dan mengobati Narkolema bukanlah hal yang sulit tetapi juga bukan hal yang mudah. Narkolema diobati berdasarkan levelnya.
Level 1 : Jika dalam satu Tahun terpapar satu hingga dua kali paparan ringan (paparan tanpa sengaja)
Level 2 : jika dalam setahun terpapar dua hingga enam kali paparan.
Level 3 : Jika dalam setahun terpapar tiap bulan dan mulai ada rasa bersalah dalam hati
Level 4 : Jika dalam setahun terpapar beberapa kali dalam sebulan dan mulai mengganggu pekerjaan.
Level 5 : Jika terpapar hamper tiap pekan, sehingga gejala penurunan fungsi PFC mulai terlihat. Seperti, mudah marah, tidak sabaran dan suka menyendiri.
Level 6 : Jika setiap hari menikmati pornografi. Hidupnya terganggu, perilakunya kasar.
Level 7 : Level kecanduan. Merasa hampa jika tidak mengakses pornografi.
Mengobati narkolema diperlukan adanya kemauan kuat dari diri sendiri. Memperkuat iman, ketakwaan kepada Sang Pencipta. Serta sadar akan adanya sanksi yang ditimbulkan yang dapat meruksa diri sendiri dan membahayakan. Jika belum berhasil, kami menyarankan untuk konsultasi ke psikolog.
Ilmal