Pengaruh serta dampak dari perkembangan globalisasi yang terlihat jelas di bidang teknologi dan informasi semakin menggoyahkan semangat nasionalisme dan bela Negara seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan dampak munculnya sikap individualis dan egoism serta tingginya jumlah generasi muda atau milenial yang mulai meninggalkan pergi budaya maupun tradisi asli bangsa Indonesia.
Generasi milenial memiliki peran serta fungus yang sangatlah penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pesatnya perkembangan teknologi yang telah memasuki era digitalisasi 4.0 tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali generasi milenial yang lebih akrab dengan teknologi masa kini.
Generasi Pondasi
Dampak positif yang diperoleh tentu saja generasi sekarang menjadi generasi dengan tingginya tingkat kreativitas serta diunggulkan dalam membangun suatu hubungan antar pengguna alat digital di berbagai belahan dunia. Teknologi akan menjadi sebuah bola Kristal di tangan, seolah menyusun dan membentuk suatu masa depan dengan alat-alat yang generasi sebelumnya tak pernah miliki.
Generasi sekarang terasa seperti berada di dunia yang berbeda dan memang sangatlah berbeda. Bisa dikatakan serba berbeda karena teknologi selalu ada. Namun, dibalik itu semua dampak negatif pun turut mengintai. Dikarenakan segala hal selalu dipermudah dan dibuat sederhana oleh teknologi yang ada, generasi milenial akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang instant.
Kemudian, akibat dari interaksi antar budaya dunia luar yang sangat dapat dilakukan dimana dan kapan saja akan mempengaruhi pikiran serta budaya masyrakat Indonesia. Tidak menutup kemungkinan juga, generasi milenial akan dapat dengan mudahnya dipengaruhi oleh paham-paham seperti radikalisme, terorisme, dan liberalisme.
Tantangan seperti inilah yang akan dihadapi oleh para generasi milenial di era digitalisasi atau bisa kita sebut sebagai generasi pondasi era globalisasi. Tidak hanya para generasi milenial, seluruh masyarakat Indonesia dihadapkan dengan situasi yang tak dapat dihindari lagi. Bangsa Indonesia pun ikut berputar dalam pusaran arus globalisasi dunia dengan teknologi dan apabila kita tidak mampu mengikuti era tersebut, bangsa Indonesia akan tertinggal.
Oleh sebab itu diperlukannya sebuah pegangan atau pijakan serta pelindung yang kuat agar bangsa Indonesia tidak harus kehilangan jati dirinya disaat terpaksa masuk mengikuti perubahan jaman yang semakin maju dengan segala teknologi dan kemungkinan interaksi budaya yang ada.
Pancasila dan Kemajuan Negara
Pancasila dan UUD 1945 merupakan pondasi tegak berdirinya negara Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perjalanan panjang dan sejarah serta keberadaan bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, bahasa, adat budaya, pulau, dan juga perbedaan fisik yang terliha. Namun, tetap mampu menyatukan seluruh keragaman itu secara mutlak dalam bernegara dan berbangsa.
Di era globalisasi seperti sekarang ini pun peran penting pancasila tak dapat dihilangkan begitu saja, jangankan menghilangkannya merubahnya saja dapat mengganggu tatanan yang ada. Jika memperhatikan kembali dengan kebutuhan negara saat ini yang berubah mengikuti jaman, maka diperlukan penguatan pertahan demi kemajuan negara.
Keinginan bangsa untuk tetap terus maju tentu saja tidak akan langsung berdampak pada kemajuan serta perkembangan Negara. Era globalisasi yang dijadikan sebagai ajang memajukan dan membangun bangsa di seluruh dunia juga dianut oleh Indonesia. Pemanfaatan teknologi, hubungan antar Negara, dan juga komunikasi baik itu secara langsung maupun daring menjadi langkah besar Negara demi perkembangan bangsa.
Jika melihat keinginan bangsa dan langkah yang diambil oleh Negara, kita perlu mempersiapkan sebuah cara khusus agar efek negatif globalisasi tidak berdampak bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya bagi generasi milenial yang ke depannya akan makin akrab dengan teknologi. Untuk menjaga perkembangan negara di era globalisasi yaitu dengan menyadarkan diri serta mengembalikan nurani dan akal cerdas kita dalam mengamalkan butir-butir Pancasila.
Oleh sebab itu diperlukannya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pandangan hidup dan ideologi serta komitmen bernegara sekaligus benteng dalam memajukan negara.
Memperkokoh Benteng
Pancasila yang merupakan jiwa, pribadi hidup, dan juga pandangan kehidupan bangsa Indonesia pada kenyataannya akan menjadi kekuatan bagi perjuangan, baik dalam menghargai perjuangan para pendahulu maupun perjuangan masyarakat di masa sekarang guna menjadikan negara dan bangsa tetap satu dalam tatanan negara Indonesia.
Jika nilai yang ada pada Pancasila tetap tumbuh dan bertahan meskipun negara sudah berubah mengikut jaman, maka keberadaan Pancasila akan tetap ada. Namun, sebaliknya, jika nilai tersebut mengalami pergeseran atau yang lebih mengerikan perombakan dan penghilangan nilai-nilainya, besar kemungkinan benteng yang kita bangun akan runtuh dan hilang, begitu juga yang terjadi apabila generasi milenial tidak siap atau malah lalai dalam mempertahankan ideologi yang ada.
Pancasila yang memiliki nilai-nilai luhur dalam komitmen bernegara akan dapat dengan mudah dijadikan sebagai benteng terkokoh dalam memajukan bangsa. Selain sebagai sebuah benteng, Pancasila pun dapat dijadikan sebagai transportasi kita demi kemajuan negara. (asn)