Keberadaan manusia di muka Bumi tidaklah lepas dari fakta bahwa manusia adalah makhluk yang paling berakal. Diberi kecerdasan dalam berfikir dan memiliki kemampuan untuk bertindak serta berlaku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh otak. Artinya memang benar manusia memiliki keunggulan karena potensi-potensinya dibanding makhluk lain.
Kemampuan inilah yang menjadikan manusia sebagai yang terpilih oleh Allah dibandingkan makhluk lain seperti malaikat maupun iblis. Kelebihan yang diberikan oleh Allah inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk paling berperan penting dalam menjaga kelestarian serta keberlangsungan kehidupan di muka Bumi.
Keraguan akan Kehadiran Manusia
Selain kemampuan yang berkaitan dengan duniawi, manusia juga diberikan kesempatan untuk memahami betul bagaimana kebenaran-kebenaran atau ilmu-ilmu yang mampu menembus batas ilahi tentunya dengan iman yang kuat serta penggunaan pengetahuan yang tepat, kelebihan ini akan membawa manusia pada level yang paling tinggi lagi diantara seluruh makhluk ciptaan allah.
Kemudian dalam QS Al-Baqarah (2) ayat 30-34, menjelaskan pengakuan malaikat akan kemampuan yang dimiliki oleh manusia, walaupun dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang sering menumpahkan darah sesamanya. Iblis pun yang tak memberikan rasa hormat pada manusia dan beranggapan dirinya lah yang lebih mulia karena manusia hanyalah makhluk yang diciptakan dari tanah, sedangkan dirinya berasal dari api.
Dalam surat tersebut, jelas bahwa keraguan dari malaikat pada manusia yang diberi amanat untuk menjadi Khalifah di muka Bumi ini. Malaikat meragukan bahwa manusia dapat menjaga ketentraman dunia dengan sebaik-baiknya, meski begitu Malaikat tetap menganggap derajat manusia yang lebih tinggi dibanding makhluk lainnya dan menjadikan keraguan iu sebuah peringatan bahwa manusia sebagai Khalifah harus mampu menjaga Bumi dari kerusakan.
Tugas Manusia di Muka Bumi
Dalam QS Al-Baqarah : 30-34 , secara tidak langsung menjelaskan manusia memiliki tugas untuk menjaga Bumi dari kerusakan. Kelebihan yang diberikan oleh Allah melalui potensi-potensi maupun keunggulan manusia, menjadikan manusia dapat dengan mudah mengeksplorasi kekayaan Bumi serta memperoleh manfaat dari seluruh makhluk hidup yang ada di muka Bumi. Hanya saja, agar apa yang diperoleh manusia tidak menyisakan kemudharatan atau hal buruk ke depannya, manusia harus mampu memanfaatkan pemberian Allah tersebut dengan bijak. Menjaga kelestarian makhluk lain serta kekayaan alam agar tidak mudah punah dan hilang manfaatnya bagi Bumi. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan tugas menjaga Bumi dan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari makhluk lain di Bumi.
Selain menjaga Bumi dari kerusakan, manusia juga memiliki tugas untuk menjaga perdamaian. Hidup saling berdampingan antar sesama manusia dan tentunya mematah kekhawatiran Malaikat akan sifat manusia yang saling menumpahkan darah sesama. Menjaga keberlangsungan serta tatanan sosial antar umat beragama di seluruh dunia. Agar terciptanya dunia yang penuh akan harmonisasi baik diantara sesama manusia maupun antar manusia dan makhluk lainnya.
Akibat dari Lupa akan Peran Manusia
Banyaknya bencana yang silih berganti menerpa tanah Air dan setap sudut di dunia ini, merupakan imbas dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Tidak adanya keseimbangan alam, penggundulan serta pembakaran lahan hijau, dan sederet tindakan yang merusak serta tindakan mencemari lingkungan.
Dalam hal menjaga perdamaian, manusia yang diberikan akal serta fikiran dan bertugas sebagai Khalifah tentu saja diamanatkan untuk selalu bersikap baik dan adil. Namun sekarang, mayoritas maupun minoritas mulai melupakan ajaran yang betujuan demi kebaikan serta keadilan itu. Semua konflik dan peperangan yang sering terjadi antar sesama manusia, merupakan bentuk dari rasa keadilan yang hilang. Manusia yang diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi, malah saling memanfaatkan satu sama lain. Bukannya termotivasi dan merasa ditegur oleh keraguan malaikat, beberapa pihak malah hanya termotivasi untuk memenuhi kebutuhan serta hasrat kekuasaannya di Bumi.
Manusia yang menjadi khalifah di muka Bumi, bukan berarti hanya berperan dalam menjaga kelestarian alam Bumi saja. Melainkan turut dalam berperan menjaga keberlangsungan manusia dalam tatanan sosial dan politik.
Keselarasan dengan alam, akan memberikan manfaat lebih dari kekayaan yang diperoleh sekarang. Keharmonisan antar umat di muka bumi juga turut serta dalam menjaga anugerah yang Allah titipkan kepada kita sebagai manusia. (*asn)