Menjadi seorang pemuda berarti menjadi bagian dari perubahan bangsa. Pemuda diharapkan menjadi tonggak perubahan bangsa yang selalu sigap dan peka terhadap berbagai permasalahan bangsa. Ditangan para pemudalah, masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika bukan kita, siapa lagi? Yah, siapa lagi yang akan menjadi penerus bangsa, pemegang kekuasaan dan penegak hukum di masa mendatang jika bukan pemuda?
Terlepas dari itu, pemuda Indonesia kini dihadapkan pada berbagai permasalahan yang cukup kompleks. Sebuah tanggung jawab besar dihadapkan pada para pemuda kita. Selain sigap dan peka terhadap permasalahan tersebut, mereka juga harus cerdas dan kreatif mencari solusi jitu untuk mengurangi atau bahkan menghapus permasalahan-permasalahan tersebut.
Selain kemiskinan dan korupsi yang berhadapan langsung dengan pendidikan, permasalahan lain yang menjadi perhatian penting bangsa adalah terorisme dan radikalisme yang merupakan permasalahan sosial bangsa. Terorisme dan radikalisme mengancam banyak jiwa masyarakat. Tidak sedikit korban dari tindak terorisme dan radikalisme ini. Banyak juga yang memanfaatkan generasi muda sebagai alat propaganda terorisme dan radikalisme, mendoktrin dan menjadikan pemuda sebagai pelaku tindak terorisme dan radikalisme ini. Mirisnya, masih banyak masyarakat kita yang tidak memahami betapa terancamnya bangsa kita di masa mendatang.
Pertanyaan selanjutnya, seberapa cerdas pemuda kita melawan terorisme dan radikalisme? Salah satu langkah cerdas dari beberapa kaum muda bangsa adalah bergabung ke dalam aksi sosial Duta Damai Dunia Maya. Sebuah wadah untuk mencurahkan ide dan gagasan berkaitan dengan pencegahan tindak terorisme dan radikalisme. Tindak pencegahan ini dilakukan dengan berbagai cara, baik berupa tulisan maupun gambar ilustrasi hingga video animasi kreatif. Tujuannya sederhana, mencegah terjadinya tindak terorisme dan radikalisme, serta menyebarkan kedamaian antar warga masyarakat. Seperti namanya, duta damai dunia maya beraksi di dunia maya. Beberapa dari tulisan dan ilustrasi yang mereka buat kemudian dibagikan di internet dan berbagai media sosial, dengan harapan setiap yang membaca artikel dan gambar tersebut tertarik dan ingin mengenal tentang terorisme dan radikalisme ini. Dengan begitu, tindak pencegahan sudah dimulai, setelah ini mereka selanjutnya mulai mengedukasi dengan memberikan berbagai sebab, contoh dan dampak dari tindak terorisme dan radikalisme. Nah bagaimana, cerdas bukan?
Selain Duta Damai Dunia maya, ada juga Sekolah Kebangsaan yang digagas oleh pemuda. Sekolah kebangsaan rutin mengadakan seminar dan forum diskusi lainnya yang sasarannya adalah siswa siswi sekolah serta mahasiswa. Salah satu tujuannya membangun pola pikir pemuda menghadapi tindakan radikalisme yang semakin marak terjadi.
Kedua contoh di atas merupakan upaya cerdas dan kreatif pemuda untuk melawan dan mencegah tindak terorisme dan radikalisme. Menjadi bagian dari perubahan adalah tugas pemuda, generasi muda yang akan melanjutkan estafet bangsa. Jika saja kita lalai dalam mengupayakan kedamaian kini, mungkin saja besok tindak terorisme dan radikalisme akan lebih mengancam dari hari ini. Jadi, sebagai pemuda, yuk pikirkan kembali sejauh mana upaya kita dalam menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa di masa-masa mendatang.
