ISIS yang merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria yang di deklarasikan pada 29 Juni 2014 silam menjadi salah satu paham yang sangat mencengangkan kehadirannya, mengapa tidak? ISIS merupakan sebuah ideologis yang kerap menjadi pemicu malapetaka kehancuran global.
Meski Kehancuran basis terkuat yang terjadi di Mosul dan Raqqa pada Juli tahun 2017 lalu, ternyata menyisahkan visi menjadi babak baru dalam melihat aksi terorisme global yang terjadi.
ISIS menghimpun ideologi radikal yang terus tersebar dan telah membentuk sel-sel baru oleh karena itu sangat diperlukan untuk menyiapkan pedang agar mampu mencegah dan menangkal Jejaring ideologi keras ini hingga ke akar-akarnya.
Ideologi ISIS yang multidimensi ini perlu dicegah dengan berbagai cara seperti berikut:
- Seluruh Aspek kalangan masyarakat perlu memperkuat kemampuan militer dan intelijensi setiap orang agar tidak mudah terpapar dan tergerus dalam ajaran-ajaran yang condong ke ideologi ISIS
- Pemerintah sebagai Penunjang kekuasaan tertinggi khususnya harus Proaktif dalam mengambil tindakan legislatif dan eksekutif dalam artian Pemerintah harus mengawasi dengan ketat baik individu maupun kelompok yang terlihat aktif mengadvokasi, mendukung dan berperan serta dalam kegiatan ISIS, untuk selanjutnya mengadili mereka secara hukum yang sebenar-benarnya.
- Bermedia yang cerdas dan berhati-hati dalam artian bahwa seiring gencarnya kampanye serangan darat terhadap ISIS, setiap kalangan baik pemerintah, pelaku media dan pihak terkait agar secara tegas mengatur penggunaan dan penyalahgunaan internet dalam mencegah ISIS dalam mengindoktrinasi pemikiran kaum muda lewat media sosial secara rutin mengawasi dan melawan media-media mereka dengan tidak ikut membacanya bahkan jika memungkinkan adalah pemblokan media mereka.
Berbagai upaya-upaya positif yang harus dilakukan guna mencegah dan tangkal jejaring promosi kader para pasukan mereka.
Mari menjadi pelaku melawan dan mematikan hingga keakar-akarnya. (ryn)
