Tepat, 11 Agustus 2022 Kamis pecan lalu, Aula Bupati kabupaten GOWA terlihat ramai ria sejak pagi hingga badha dhuhur tiba. Aula yang biasanya di penuhi dengan pakaian dinas dari berbagai instansi pemerintah, nampaknya hari itu terlihat sangat berbeda, bukan pakaian dinas bukan pula pakaian putih melainkan beragam warna dan corak yaitu dari berbagai kalangan baik masyarakat pribumi, penggerak pendidikan, instansi pemerintah terkaaot dan beberapa kalangan komunitas yang semuanya bersatu menjadi bagian dari masyarakat cinta damai yang di bungkus dengan kegiatan Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme.
Kegiatan tersebut merupakan Kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2022 sebagai awal menyatukan presepsi antar semua kalangan masyarakat sulawesi selatan akan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan dan menyebarkan arti kedamaian dan pencegahan Aksi Kejam Radikalisme dan Terorisme.
FPKT sulawesi selatan menjadikan acuan persentase wanita pengguna media sosial terbanyak adalah usia 18 sampai 34 tahun (28%).Dari penelitian tersebut dapat dipastikan bahwa setiap perempuan yang menggunakan internet adalah pengguna media sosial, bisa hanya sebagai media hiburan, eksistensi diri ataupun sebagai media untuk meningkatkan finansial sehingga ini menjadi alasan diadakannya kegiatan spektakuler ini.
Selanjutnya hasil survei yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2020 bahwa Indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan, urban, generasi muda (gen Z dan milenial), serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.
Indeks potensi radikalisme pada perempuan mencapai 12.3%, pada masyarakat urban mencapai 12.3%, pada gen Z mencapai 12.7%, pada milenial mencapai 12.4%, pada mereka yang mencari konten keagamaan di internet mencapai 12.6% dan mereka yang menyebar konten keagamaan mencapai 13.3 % .
Ketua bidang Teknologi dan Informasi FKPT Sulsel yang akrab disapa Sadri mengatakan “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai pelaksanaan program kerja FKPT Sulsel bidang Perempuan dan Anak yang telah ditetapkan pada Rapat Kerja Nasional Februari 2022 yang lalu, selain itu Kegiatan Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif Viralkan Perdamaian ini dilaksanakan dengan berdasar pada tingginya angkat partisipasi perempuan dalam penggunaan media sosial serta adanya hasil riset BNPT RI yang menunjukkan bahwa perempuan rentang terpapar intoleransi di dunia maya. Atas dasar inilah, kami berharap perempuan dapat menjadi garda terdepan dalam menyuarakan narasi perdamaian di dunia maya dan nyata, terangnya”
Adanya kegiatan ini FKPT dan BNPT berharap penuh agar dapat memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat khususnya perempuan mengenai terorisme di Indonesia, meliputi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya, sebagai bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan terorisme;
Selain itu dapat meningkatkan sinergi antara FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dengan tokoh Perempuan, organisasi masyarakat Perempuan, dan perkumpulan perempuan di lingkungan TNI/POLRI, organisasi lintas agama, guru, wartawan/media, mahasiswa, dan pelajar
Juga kiranya dapat mendorong masyarakat khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar, sehingga dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat sebagai daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme baik di dalam kehidupan nyata maupun media sosial serta diharapkan peserta semangat dalam merumuskan diri menjadi Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) yang memiliki kecakapan digital sebagai agen perdamaian.
Target peserta pada kegiatan ini terdiri dari berbagai elemen perempuan mulai dari pelajar, Guru, Mahasiswa, Ibu PKK, Bayangkari, Persit, Ormas Perempuan Lintas Agama, dan Dinas terkait di Provinsi Sulawesi Selatan serta beberapa organisasi keperempuanan yang cinta akan perdamaian di Kota Makassar serta perwakilan Duta Damai Dunia Maya BNPT Sulsel.
Materi di ulas dengan begitu lengkap dan kritis yang disajikan pihak penyelenggara yakni terkait bahaya dan dampak Informasi HOAX yang dengan mudah ditelaah oleh masyarakat meskipun yang menyebarkan dari seseorang yang dikenal baik, selain itu diperlihatkan juga apa dan bagamana penyebab orang dapat terjerumus menjadi bagian kelompok kiri (radikal) seperti ISIS dan jumlah perempuan Indonesia yang terjaring dalam kelompok tersebut.
Materi tersebut menjadi pengetahuan yang baru agar dapat memahami peran dirinya sebagai perempuan bagi peserta yang selama ini cuek dan awam akan pentingnya peran perempuan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme, sehingga dengan beranjak dari aula gedung bupati Kabupaten GOWA mampu mensinergiskan diri sebagai penyambung tali informasi dari FKPT Sulsel dan BNPT RI ke seluruh kalangan masing-masing sebagai agen perempuan perdamaian, perempuan teladan yang menjaga diri juga saling merangkul antar sesama menjauhi bahaya Radikalisme dan Terorisme.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh seluruh anggota Duta Damai Dunia Maya Sulawesi Selatan, dengan harapan yang sama yaitu masyarakat SULSEL aktif bergerak menjadi bagian dari BNPT untuk menjauhi dan mencegah kelompok Radikalisme dan Terorisme dari berbagai sektor serta peluang menumbuhkan akar baru bagi kelompok tersebut menyebarkan pahamnya.
Ryn Manist