Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya
-Ir. Soekarno
Begitulah pepatah lama yang kerap sekali didengungkan dan merupakan ungkapan dari sang presiden pertama Indonesia. Kalimat ini banyak diperuntukkan bagi generasi muda atau milenial. Merekalah generasi penerus kepemimpinan di masanya kelak. Namun, Apakah hanya sekedar mengingat atau menghormati saja? Tentu bukan hanya itu yang di inginkan dan harapkan dari para generasi muda.
Jika kita menelisik kembali perihal sejarah perjuangan oleh para pejuang bangsa terdahulu, hati serta pikiran seakan tiba-tiba menemukan sinyal kehidupan yang baru. Kekuatan dan juga semangat yang menggebu, darah yang mengalir di dalam tubuh seakan ingin kembali di masa itu. Ikut berjuang dan mempertahankan martabat bangsa, kemudian berhasil merebut merdeka.
Jiwa, Semangat dan Nilai-Nilai (JSN) perjuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika, namun melalui proses perkembangan sejarah dari zaman ke zaman. Dimana embrio nilai dari JSN itu sudah ada dari jaman kerajaan, hanya saja belum dimunculkan dan dirumuskan serta ditelaah lebih dalam. Setelah tercapainya titik kulminasi atau titik puncak pada tahun 1945 nilai – nilai JSN disepakati sebagai dasar, landasan, kekuatan dan daya dorong bagi para pejuang kemerdekaan bangsa.
Tulisan ini hadir sebagai pengingat untuk semua kaum perubahan, bahwa segala yang kebebasan yang kita nikmati hari ini, baik keluwesan dalam berpendapat, kebebasan merasakan indahnya dunia pendidikan, kebebasan mencari dan mendapatkan pekerjaan sesuka hati semua itu tak lepas dari perjuangan para pejuang kita dimasa lalu.
Secara sadar, Jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber kehidupan dalam ruang lingkup makhluk ciptaan Tuhan yang maha esa. Jiwa bangsa adalah kekuatan batin yang terkandung dalam himpunan nilai – nilai pandangan hidup suatu bangsa, sedangkan semangat merupakan manifestasi dinamis atau ekspresi jiwa yang merupakan dorongan untuk bekerja dan berjuang. Jiwa dan semangat suatu bangsa menentukan kualitas nilai kehidupannya.
Selain itu adanya nilai yang menjadi tolak ukur sifat dalam mengharapkan sesuatu, sehingga nilai dapat diartikan sebagai suatu pengkategorian sifat yang mengandung konsepsi yang diinginkan dan memiliki keefektifan yang memengaruhi tingkah laku.
Hadirnya Jiwa 45 sebagai sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia yang merupakan kekuatan batin dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannnya. Dengan semangat 45 sebagai dorongan atau manifestasi dinamis dari Jiwa 45 yang membangkitkan kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.
Sekarang hidup serba maju, perkembangan teknologi semakin hari semakin modern dan canggih. Tak lagi susah menemukan trust dan value yang kita inginkan. Namun jangan terlena dengan semua kemudahan yang ada. Kita adalah kamu generasi muda yang telah melabeli diri sebagai kaum perubahan.
Nilai juang masa lalu tetaplah harus melekat dalam diri, menjadi pondasi dalam menjalani kehidupan dan mempertahankan citra dan martabat bangsa. Era kita memang berbeda dengan era juang 45. Problem dan tatangan yang ditemukan dan yang akan terjadi juga berbeda sebab dari itu, generasi saat ini yaitu kaum muda harus menyadarkan diri siap sedia berjuang untuk tetap mempertahankan arti kemerdekaan.
Saatnya kaum muda harus berani mengambil peran yang strategis dalam menciptakan ide-ide kreatif agar dapat menciptakan sejarah pejuangang hidup di eranya masing-masing. Olehnya nilai-nilai perjuangan masa lalu harus terus mengalir, menjiwai dalam diri dan mewariskan semangat yang tinggi untuk para generasi selanjutnya.
Ryn Manist