Makassar – Program Sekolah Damai yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI sukses digelar di Makassar dengan tema “Menumbuhkan Ketahanan Satuan Pendidikan dalam Menolak Paham Intoleransi, Kekerasan dan Bullying.” Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 100 guru selama dua hari, bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih toleran, aman dan bebas dari kekerasan.
10 anggota aktif Duta Damai Sulawesi Selatan, turut berperan aktif memperkenalkan nilai-nilai perdamaian serta mengajak siswa dan tenaga pendidik untuk memahami pentingnya toleransi di lingkungan pendidikan. Program ini memuat sesi edukasi dan pelatihan yang berfokus pada penanaman kesadaran akan pentingnya suasana belajar yang damai, sekaligus mengurangi potensi kekerasan fisik dan verbal yang sering terjadi di sekolah.
Direktur Pencegahan BNPT, Irfan Idris, mengatakan, “Penanaman nilai-nilai perdamaian sangat penting sebagai bagian dari upaya membangun budaya toleran, anti kekerasan dan anti bullying di lingkungan sekolah.” Ia juga menambahkan, “Kita perlu membekali generasi muda dengan penguatan mental, wawasan spiritual dan penanaman nilai-nilai positif agar mereka terhindar dari tindakan kekerasan, intoleran dan radikalisme.”
Abdi Tabah Ramadan, Koordinator Duta Damai Sulawesi Selatan, turut memberikan pandangannya, “Pendidikan damai sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap keberagaman dan mampu hidup berdampingan secara harmonis. Program ini bukan hanya untuk mencegah kekerasan, tetapi juga untuk memupuk rasa saling menghormati antar sesama.”
Kegiatan ini melibatkan guru dan tenaga pendidik yang diberikan pelatihan tentang teknik mengelola konflik di kelas serta cara efektif mempromosikan nilai-nilai damai kepada siswa. Selain itu, para guru juga diharapkan dapat memperhatikan siswa dengan lebih seksama dan membantu memberikan nasihat atau informasi mengenai dampak negatif perundungan, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan positif di sekolah.
Sebagai bagian dari program, para peserta didik mengikuti Lomba Melukis dengan tema “Anti Intoleransi, Kekerasan dan Bullying di Satuan Pendidikan.” Tujuannya adalah memberikan pengalaman langsung tentang cara membangun komunikasi yang baik dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
Melalui kegiatan ini, Duta Damai Sulawesi Selatan berharap dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk menerapkan nilai-nilai damai dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi dan saling menghormati harus menjadi bagian dari budaya sekolah yang kuat. Selain itu, semoga Sekolah Damai ini dapat terus berlanjut dan berkembang di seluruh Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, untuk menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter dan mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Penulis : Riska