Oleh Ainun Annisha
Aku anak bangsa yang sedang di emban oleh rindu
Merindu akan parasnya Indonesiaku nan elok
Merindu akan jalan kecil menuju rumahku disana
Dan kuncup kembang sepatu yang sedang kunanti untuk mekar
Untaiku sekejap…
Bagaimana aku menciptakan belain agar tertoreh rasa nyaman
Menggenggam agar tercipta rasa aman
Haruskah aku cemburu dengan paras negeri sebelah
Melirik mereka yang beragam namun tetap saling melengkapi
Jiwaku sebenarnya terkoyak
Narasi-narasi yang kutemui semuanya sesat
Suka mengintimidasi dan propaganda
Niat busuk selalu saja mereka rekayasa
Layaknya bedebah dengan kedok pahlawan
Menyimpan sejuta perangkap nan indah
Berubah menjadi monster yang melahap bangsanya
Jalan yang dulunya lurus kini mencekam
Hingga semua berubah menjadi kelam
Ini tentang Bhineka yang merindu damai
Yang anak mudanya sedang berjuang
Batinnya berperang, Jiwanya meronta
Menumpas bibit radikal
Sebuah pemikiran yang telah menguasai nafsu
Kekerasan dalam bentuk apapun itu pasti akan kami lawan
Teknologi pun mengakar dan menjarah ke semua ranah
Tak kenal siapa budak dan siapa tuannya
Saling Menusuk hingga tergoyah
Orang yang tak tau apa-apa, menjadi sasarannya
Mereka merangkul dan memperluas jaringannya
Sungguh tragis…
Entah peradaban apa yang mereka ingin tegakkan ?
Apakah mereka ingin mencabik arti pancasila?
Merancang negara khilafah ?
Ataukah aksi teror berlandaskan jihad ?
Yah, semua rencana itu kian membara
Hai anak muda
Selamatkan bangsa ini, kini kita memiliki tugas leluhur
Berdirilah lalu kecangkan lengan bajumu
Bangsa kita sedang merindu akan perdamaian
Mari bersuara dengan lantang dengan aksi nyata
Tingkatkan pengetahuanmu agar kau tau cara menepi
Belajarlah dengan amat giat agar jiwamu tidak meraung
Lalu, Sebarkan pesan-pesan perdamaian untuk mereka
Saudara-saudara sebangsa kita,yang sedang hilang arah akan arti keragaman
Beranilah bangkit dan adakan perubahan karena bangsa kita bukan pecundang
(Makassar, 13 September 2022)