Saat ini masih banyak berita simpang siur perihal vaksinasi pencegahan Covid-19 di Indonesia. Banyak timbul pertanyaan seperti, seberapa penting untuk melakukan vaksinasi, apa saja reaksi setelah melakukan vaksinasi, atau juga jenis-jenis vaksin yang digunakan di Indonesia?
Tujuan Vaksinasi Covid-19
Sebelum mulai lebih detail alangkah baiknya kita mencari tahu tujuan dilakukan vaksin Covid-19 di Indonesia, upaya ini merupakan upaya negara dalam melindungi masyarakatnya dari ancaman pandemi Covid-19 dan demi tercapainya kekebalan imunitas.
Hal ini telah di rekomendasikan oleh WHO (World Health Organization) dan sesuai presentasi keberhasilannya mencapai diatas 50 persen sehingga dapat diterima dengan baik, selain itu jika angka tersebut rendah maka orang yang akan divaksinasi akan lebih banyak.
Selain itu juga dengan melakukan vaksinasi atau imunisasi membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi, dengan melakukan vaksin mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Walaupun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat Covid-19.
Pentingnya Menjaga Daya Tahan Tubuh
Selain melakukan vaksinasi kitapun harus menjaga daya tahan tubuh, karena dengan imunitas yang tubuh yang kuat, maka kita tidak akan mudah sakit sehingga kebugaran tubuh tetap terjaga. Beberapa cara untuk menjaga daya tahan tubuh, antara lain sebagai berikut: makan makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stress dengan baik, serta beristirahat yang cukup.
Selain hal-hal diatas kalian juga bisa mencoba untuk mengkonsumsi ramuan-ramuan herbal seperti:
- Meniran hijau, karena mengandung zat imunomodulator untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Daun kelor, karena mengandung antioksidan dan terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh
- Kunyit, karena mengandung banyak antioksidan untuk melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas dan memperkuat imun.
Manfaat dari Vaksinasi Covid-19
- Menciptakan respons antibodi, berfungsi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Saat disuntik vaksin, sel B akan menempel pada permukaan virus corona yang sudah dimatikan dan mencari fragmen yang cocok, sedangkan sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B dan jika ada yang cocok maka sel B akan berkembang biak dan menghasilkan antibodi untuk kekebalan tubuh.
- Mencegah terkena virus Covid-19, Mencegah virus masuk ke dalam tubuh, suntikan vaksin akan merangsang sel tubuh manusia terutama sel B yang memproduksi imunoglobin. Akibatnya, tubuh individu akan kebal pada SARS-CoV-2.
- Menghentikan Virus, Menghentikan virus menyebar ke seluruh tubuh. Vaksin akan merangsang imun tubuh yang dihasilkan oleh sel B dan menghentikan virus Covid-19 masuk ke tubuh.
- Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Covid-19
Vaksin Covid-19 dapat memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus corona. Dengan begitu resiko kita untuk terinveksi virus ini akan jauh lebih kecil. Kalaupun seseorang yang sudah divaksin tertular Covid-19 dengan vaksin mampu mencegah terjadinya gejala yang lebih berat dan komplikasi. Dengan begitu, jumlah orang yang sakit atau meninggal karena Covid-19 akan menurun.
- Mendorong Terbentuknya Herd Immunity
Bila vaksin diberikan secara massal dengan sendirinya mampu mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) dalam masyarkat. Hal ini berarti, orang yang belum mendapatkan vaksin seperti bayi baru lahir, lansia, atau penderita kelainan sistem imun tertentu bisa mendapatkan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya.
- Meminimalkan Dampak Ekonomi dan Sosial
Manfaat vaksin Covid-19 tidak hanya untuk sektor kesehatan saja, tetapi juga sektor ekonomi dan sosial. Jika sebagian besar masyarakat sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik untuk melawan penyakit Covid-19, kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti semula.
Mengenal Enam Jenis Vaksin yang akan Digunakan di Indonesia
Pemerintah telah menetapkan enam vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Keputusan itu ditekankan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9.860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksin Corona Virus Disease (Covid-19). Keenam jenis vaksin itu adalah:
1. Vaksin Merah Putih
Vaksin merah putih merupakan hasil kerja sama antara BUMN PT. Bio Farma (Persero) dan Lembaga Eijkman Institue, dengan harapan vaksin Merah Putih cepat selesai pada akhir 2021. Bio Farma juga menjalin kerja sama dengan perusahaan vaksin asal China, Sinovach Biotech.
2. AstraZeneca
Uji coba yang dilakukan AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan vaksin virus corona produksinya memiliki keefktifan rata-rata 70 persen. Saat ini uji coba pada 20.000 sukarelawan masih berlanjut. Vaksin AstraZeneca dianggap mudah di distribusikan karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin.
3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
Meskipun pengujian tahap terakhir belum selesai, namun di China kurang lebih satu juta orang telah disuntik menggunakan vaksin ini dibawah izin penggunaan darurat. Sebelum vaksin Sinopharm terbukti berhasil seluruhnya, vaksin hanya digunakan pada pejabat China, pelajar, dan pekerja yang berpergian. Pada September 2020, Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di luar China yang menyetujui penggunaan vaksin ini.
4. Moderna
Moderna mengklaim vaksin produksinya memiliki efektivitas sebesar 94,5 persen. Pada akhir November lalu Moderna mengaku telah melakukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 kepada regulator Amerika Serikat dan Eropa. Moderna meyakini vaksin buatannya telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat.
5. Pfizer Inc and BioNTech
Vaksin yang diproduksi Pfizer dan BioNTech telah mengajukan darurat vaksin virus corona yang diproduksinya ke BPOM AS dan Eropa. Pada uji coba terakhir, 18 November 2020, mereka mengklaim 95 persen vaksinnya efektif menangkal virus Corona dan tidak menimbulkan risiko masalah keamanan .
6. Sinovach Biotech LTD
CoronaVac saat ini memasuki uji coba fase ketiga. Sinovac melakukan uji coba terhadap vaksin buatannya di Brazil, Indonesia, hingga Bangladesh. Hasil awal, sebagaimana yang terbit di Science, pada monyet menunjukkan vaksin menghasilkan antibodi yang menetralkan 10 galur Sars-coV-2.
Macam-Macam Reaksi Setelah Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
- Reaksi ringan lokal, contohnya: nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan. Untuk penangannya bisa dikompres dengan kompres dingin di area yang nyeri, bengkak, atau kemerahan. Selain kompres dingin petugas kesehatan akan menganjurkan kepada penerima vaksin untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis yang diberikan oleh petugas kesehatan.
- Reaksi ringan sistemik, contohnya: seperti demam dan malaise (kurang enak badan), penerima vaksin dianjurkan untuk meminum air putih lebih banyak, menggunakan baju yang nyaman, kompres atau mandi air hangat. Tindakan ini dapat dilakukan untuk reaksi ringan sistemik lainnya seperti nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala.
- Reaksi berat,contohnya: selulitis (infeksi bakteri pada di kulit, yang menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, terasa panas dan lunak), alergi seperti urtikaria (biduran), anafilaksis (syok akibat reaksi alergi berat), dan syncope (pingsan). Bila alergi berat ini terjadi setelah vaksin maka perlu ditangani oleh medis
Syarat Vaksinasi untuk Umum
Syarat-syarat menerima vaksinasi secara umum, antara lain sebagai berikut:
- Berusia lebih dari 18 tahun
- Apabila sudah pernah terpapar Covid-19, harus sembuh lebih dari tiga bulan
- Untuk ibu hamil vaksin bisa ditunda
- Tekanan darah dibawah 180/110mmHg
- Tidak memiliki penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis(PPOK), asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, diabetes, penyakit hati, dan penyakit akut lainnya
- Untuk penderita alergi berat pada pelaksanaan vaksinasi pertama, hanya bisa mengikuti vaksinasi di rumah sakit.
- Bagi pengidap kanker, harus membawa surat layak vaksin dari dokter yang merawat
- Untuk penyakit autoimun sistemik, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang merawat
- Untuk yang memiliki gangguan pembekuan darah, defisiensi imun, dan penerima darah atau transfusi, vaksinasi bisa ditunda
- Bagi pengidap ayan, vaksinasi bisa dilakukan saat kondisi terkontrol
- Bagi yang telah menerima vaksin lain, maka kegiatan vaksinasi Covid-19 harus ditunda sampai satu bulan setelah vaksinasi sebelumnya
- Pengidap HIV/AIDS yang minum obat teratur bisa mengikuti vaksin Covid-19
- Untuk kelompok lansia yang usianya melebihi 60 tahun keatas akan mendapatkan pertanyaan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak mendapatkan Covid-19 atau tidak
- Ibu yang sedang menyusui boleh divaksin. *ws
Sumber Referensi:
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Alodokter yang ditinjau oleh dr. Meva Nareza
Id.berita.yahoo.com
Kompas.com (http://t.me/kompascomupdate)
Portal Informasi Indonesia (INDONESIA.GO.ID)