free page hit counter
Opini

Menyemai Damai dengan Menonton Film

Berbicara tentang damai tidak selalu harus persoalan bagaimana kita menghadirkan sebuah aksi yang bertujuan untuk menyerukan perdamaian dunia. Ada berbagai macam cara yang dapat kita lakukan untuk memperoleh serta membangun kesadaran akan pentingnya perdamaian di kalangan masyarakat bernegara.

Salah satunya ialah dengan menonton sebuah film. Bagaimana bisa, menonton film dapat membangkitkan kesadaran akan perdamaian? Tentu saja film yang harus ditonton merupakan film-film yang sarat akan nilai-nilai perdamaian. Tidak hanya perihal perdamaian, terdapat pula kisah-kisah heroik para tokoh maupun masyarakat yang memperjuangkan nilai perdamaian di dalam film.

Berikut beberapa film yang tokoh ataupun kisahnya menggambarkan spirit Perdamaian di kehidupan masyarakat dunia:

1. War & Peace (TV Series, 2016)

Diangkat dari sebuah novel yang memiliki judul sama, film ini bertopang kuat pada beberapa kejadian yang menimbulkan Peperangan dan Perdamaian antar karakter di dalam ceritanya. Film ini berlatar belakang waktu pada tahun 1805, Perancis yang saat itu dikuasai oleh Napoleon Bonaparte. Napoleon yang dinilai sangat zalim kepada bangsa lain memutuskan bergabung dengan Austria dalam melawan Perancis dan tindakan ini sangat ditentang oleh Rusia.

Kehidupan para bangsawan Rusia yang damai, seketika berubah saat Napoleon memutuskan untuk menduduki Rusia. Cerita pada film ini akan berpusat pada tiga tokoh protagonis, Pierre Bezukhov seorang cendekiawan yang menjadi tidak bahagia semenjak mendadak kaya, Andrei Bolkonsky seorang tentara yang memiliki kehidupan baik namun merasa hampa, dan Natasha Rostova gadis muda naif yang sedang mendambakan cinta.

Merupakan sebuah mini series, pada episode awal penonton akan diajak memasuki kisah romantis percintaan antara tiga tokoh protagonis. Penonton akan dibuat terpesona dengan karakter natural khas bangsawan yang penuh akan siasat. Kemudian pada episode akhir, penonton akan dibawa melihat para karakter sedang memasuki suasana peperangan yang dibuat oleh pasukan Napoleon dan akan diperlihatkan pula dampak yang dirasakan oleh para penduduk

Dalam film ini, novelis maupun sutradara film benar-benar berusaha menggambarkan bagaimana peperangan dapat menimbulkan kesengsaraan dan itu akan dirasakan oleh seluruh lapis masyarakat. Oleh sebab itu, mereka ingin menyampaikan betapa pentingnya perdamaian di berbagai kehidupan.

2. Tangerines (2013)

Berlatar waktu pada masa Perang Abkhazia tahun 1992-1993, film ini merupakan sebuah seruan anti perang. Terjadi di sekitar Georgia dan Abhkaz dan didukung kuat oleh Rusia. Konflik yang terjadi di wilayah tersebut membuat sebuah desa yang berada di tengah lokasi peperangan menjadi tidak aman. Sebagian penduduk yang merupakan pendatang pun berusaha untuk kembali ke negara asalnya.

Film ini berfokus pada karakter bernama Ivo, merupakan seorang tukang kayu pembuat peti buah. Ia bersama dengan beberapa orang penduduk desa, memilih untuk tetap dan meneruskan pertanian mereka, meskipun peperangan antar Georgia dan Abhkaz semakin menjadi. Sebagian penduduk yang ada berusaha untuk balik melawan para tentara yang merusak pemukiman mereka.

Suatu ketika, di masa peperangan dekat dengan perkebunan Margus. Terjadi sebuah konfrontasi antar tentara Georgia dengan tentara Chechen, sekutu dari Abkhaz. Seluruh tentara meninggal akibat konflik berdarah, menyisakan dua orang tentara yang terluka parah. Ivo pun berinisiatif untuk menolong dan memaksa mereka menerima pertolongan darinya.

Pada momen inilah cerita sesungguhnya dimulai, kedua orang yang ia tolong ialah sisa prajurit dari kedua belah pihak tentara yang sedang berperang. Ditengah kebaikan hati Ivo menolong mereka berdua, tak hentinya mereka saling berseteru mengejek satu sama lain. Mereka juga membawa-bawa masalah perihal Etnis mana yang berhak mendiami wilayah Georgia dan Abhkaz.

Pesan yang ingin disampaikan pada film ini, bukan hanya tentang anti-perang melainkan bagaimana menjadi manusia dan memanusiakan manusia. Berpusat pada karakter Ivo yang menunjukkan bagaimana cara memperlakukan manusia, tidak memperdulikan seseorang dari etnis mana dan berusaha menghormati pilihan orang lain.

3. Testament of Youth (2014)

Testament of Youth merupakan sebuah film yang diangkat dari sebuah memo yang ditulis oleh Vera Brittain, seorang perawat yang hidup di masa Perang Dunia 1. Menceritakan kisah menyedihkan generasi muda yang kehilangan banyak hal di masa peperangan. Di sepanjang ceritanya, tampak sang tokoh utama berusaha mencari kedamaian dan membuat orang-orang disekitarnya merasa aman meskipun di tengah peperangan.

Vera Brittain adalah wanita Inggris dengan pemikiran maju pada masa itu. Film dimulai dengan kehidupan Vera yang dipenuhi harapan dan optimisme. Kemuda ia bertemu dengan seorang pria di suatu musim panas di ekat sebuah danau, pria itu bernama Roland dan mereka pun merajut cinta bersama.

Namun, semuanya berubah ketika Franz Ferdinand, Pangeran Austria terbunuh dan Eropa pun diselimuti oleh kabut perang. Teman, saudara, kekasih Vera semuanya berangkat menuju medan perang. Seluruh pemuda di masa itu terbuai oleh sikap Patriotisme dan Romansa Heroik perang. Ia pun menyampingkan semua mimpi-mimpinya dan Vera menerima dengan ikhlas keputusan Roland.

Peperangan masih menyelimuti Eropa, Vera pun merasa tak bisa tinggal diam. Kemudian, ia memutuskan untuk menjadi perawat bagi tentara negaranya. Vera berjuang di situasi mengerikan peperangan yang merenggut semua orang dan segala sesuatu yang ia sayang, namun itu tidak mematahkan semangat Vera.

Vera bekerja dengan keras, ia sadar bahwa waktu tidak bisa ditarik kembali ataupun diubah. Ia bertekad untuk menciptakan sebuah dunia dimana perang yang merampas segala segi kemanusiaan dan kehidupan tidak terulang kembali dan dirasakan oleh generasi berikutnya.

4. Damai Dalam Kardus (Dokumentasi, 2018)

Tidak hanya didominasi oleh film luar negeri saja, film dari Indonesia pun turut menyemarakkan nuansa damai. Dengan menggagas sebuah film dokumenter, Suleman M. Nur dan Andi Ilmi Utami Irwan menyorot konflik kerusuhan di Poso yang terjadi dua dekade silam. Konflik ini merupakan konflik kekerasan terburuk yang terjadi pasca reformasi dengan dampak yang berkepanjangan.

Mengangkat sebuah kisah nyata seorang pria, film dokumenter ini pun memenangi kompetisi film dokumenter Eagle Awards Documentary Competition (EADC) 2018 yang digelar oleh Eagle Institute bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Film ini mengikuti kisah seorang pria yang kehidupan keluarganya menjadi terpecah belah akibat konflik agama di Poso. Sejak kecil, ia hidup dengan ibunya yang seorang muslim dan tak pernah sekalipun bertemu dengan ayahnya yang seorang non-muslim. Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, ia berusaha mencari jejak ayahnya sembari membagikan semangat toleransi melalui perpustakaan keliling yang ia jalankan.

Damai Dalam Kardus berusaha keras mengupas dengan tuntas derita berkepanjangan akibat konflik intoleransi yang terjadi di masyarakat. Meskipun konflik terjadi di lebih dari dua dekade silam, dampaknya masih dirasakan oleh korban konflik. Dampak yang paling kecil ialah yang terjadi di dalam keluarga.

Itulah beberapa film yang mengangkat perdamaian maupun anti-perang di berbagai latar belakang kehidupan serta sejarah kemanusiaan. Semoga pesan yang tersirat dalam film-film tersebut dapat menjadi gambaran bagi kita yang sudah menonton, bahwa sejatinya perdamaian ialah konsep utama dalam kehidupan masyarakat yang penuh akan keharmonisan serta nilai penting dalam menjaga keutuhan suatu bangsa dan negara. *asn

Join The Discussion