free page hit counter
Opini

Yang Muda yang Anti Terorisme

Maraknya kasus terorisme dan radikalisme di Indonesia merupakan suatu peringatan untuk bangsa kita. Tak banyak yang tahu bahwa tindak terorisme dan radikalisme ini didalangi oleh pemuda bangsa ini sendiri. Pemuda yang seharusnya menjadi tonggak perjuangan bangsa. Yang seharusnya memajukan bangsa dan bukan menghancurkan atau memecah belah bangsa. Siapa sangka beberapa dari mereka justru memecah belah bangsa ini? Mengancam kedamaian masyarakat, dan mengancam masa depan bangsa. Dalang dari terorisme dan radikalisme ini merekrut pemuda untuk diberikan doktrin-doktrin radikal dan melanjutkannya dimasa mendatang. Regenerasi terorisme dan radikalisme terus berlanjut tanpa banyak yang tahu.

Sudah sepatutnya pemuda tumbuh menjadi calon-calon penerus bangsa dan pemersatu bangsa. Mereka yang direkrut dan didoktrin tentunya memiliki dasar yang kurang mengenai terorisme dan radikalisme, serta kurang memahami agama yang dianutnya. 

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai pemuda bangsa untuk membentengi diri dan lingkungan kita dari tindak terorisme dan radikalisme. Memperdalam pengetahuan tentang terorisme dan radikalisme merupakan salah satu caranya. Tanpa mengetahui apa itu terorisme dan radikalisme, kita tidak akan memiliki dasar pengetahuan yang mumpuni. Dengan memahami terorisme dan radikalisme, kita akan tau seperti apa itu dan bagaimana dampak dari tindak terorisme dan radikalisme itu sendiri. Kita bisa mengenali dan memahami terorisme dan radikalisme dari berbagai sumber, baik sumber baacaan, seperti buku maupun internet. Maupun sumber belajar berupa gambar atau video. Hingga mengikuti kegiatan bertemakan anti terorisme maupun radikalisme. Dengan begitu, kita lebih menjauhkan langkah dari kemungkinan tindak terorime yang ada di Indonesia tercinta ini.

Cara yang selanjutnya bisa kita tempuh adalah dengan memperdalam ilmu agama kita. Salah satu yang diidentikkan dengan terorisme adalah umat muslim. Tentu merupakan suatu bentuk kemirisan jika mendengar pernyataan ini. Namun, nyatanya hampir sebagian besar pelaku terosrisme adalah kaum muslimin. Lalu apa yang harus kita lakukan? Tindak terorisme dan radikalisme tidak bisa kita generalisasikan sebagai aksi teror umat muslim. Karena dalam ajaran Islam tidak sedikitpun menyentuh kepada tindak kekerasan, apalagi tindak radikalisme dan terorisme. Tindak radikalisme dan terorisme juga tidak boleh dianggap sebagai suatu tindakan dari agama tertentu. Perlu kita pahami bahwa tidak satupun agama mengajarkan tindakan kekerasan, apalagi tindakan keji terorisme dan radikalisme. Semua agama mengajarkan  kedamaian hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelaku terorisme umumnya menganggap tindakan mereka sebagai sebuah jihad, sebagaimana yang diajarkan dalam agama Islam, bahwa jihad dijalan Allah adalah sebuah kemuliaan dan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Namun, jihad sesungguhnya tidak seperti yang dipahami oleh para pelaku tindak terorisme tersebut. Jihad di jalan Allah bukanlah dengan terorisme dan radikalisme. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk semakin memperdalam ilmu agama, yang seharusnya sudah ditanamkan kepada kita sejak kecil. Sebagai makhluk beragama, seharusnya kita tak boleh jauh dari ajaran agama, selalu dekat dan melaksanakan kegiatan keagaam dengan rutin sesuai ajaran. Hingga kita menjadi makhluk beragama yang betul betul mengamalkan ajaran agama sesuai yang semestinya, dan mengurangi potensi masuknya doktrin salah seperti terorisme dan radikalisme ini.

Cara selanjutnya yang cukup mudah sebagai makhluk sosial di dua dunia (dunia nyata dan dunia maya) adalah sering-sering berbagai informasi mengenai terorisme dan radikalisme kepada orang-orang sekitar kita. Berbagi informasi kecil akan membuat mereka tertarik dan meningkatkan rasa ingintahu. Jika kita berbagi informasi kepada dua orang dan kemudian dua orang tersebut juga berbagi informasi ke teman-temannya, bayangkan berapa banyak orang yang akan tertarik dan ingintahu tentang tindak radikalisme dan terorisme itu? Jangan lupa memberikan sumber yang bisa menjadi rujukan mereka mengenal tindak terorisme dan radikalisme ya. Dan ingat bahwa setiap orang harus cerdas untuk memnyaring informasi dari luar. Sehingga tidak berbagi informasi yang salah dan menimbulkan resiko yang semakin berpotensi.

Hal lain yang bisa kita lakukan yaitu memanfaatkan hobi sebagai alat untuk kampanye anti terorisme dan radikalisme. Setiap orang tentunya punya hobinya masing-masing. Jika memumngkinkan, mengapa tidak menekuni hobi sembariberkampanye keada masyarakat luas. Jika pandai mendesai, menggambar atau pun menulis, cobalah sesekali menuliskan sesuatu yang bertemakan anti terorisme dan radikalisme. Masyarakat luas akan lebih tertarik ada hal-hal yang bersifat unik dan lain dari biasanya.

Dan hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi tindak terorisme dan radikalisme adalah aktif dalam berbagai komunitas. Di masa sekarang, telah banyak bermunculan komunitas-komunitas dari berbagai bidang dan kalangan. Sangat perlu bagi pemuda untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Mengapa ? orang-orang yang cenderung terdoktrin oleh pelaku terorisme dan radikalisme adalah mereka yang hampir putus asa dan monoton dalam menjalankan hari-harinya. Mereka yang seperti ini cenderung menjadi sasaran pelaku. Kita juga bisa memanfaatkan keaktifan dalam komunitas untuk berbagi informasi mengenai tindak terorisme dan radikalisme. Siapa sangka jika suatu saat komunitas kita bisa mengadakan event untuk mengkampanyekan terorisme dan radikalisme.

Masih banyak hal lain yang sebenarnya bisa kita manfaatkan sebagai seorang pemuda untuk mengabarkan tentang terorisme dan radikalisme, sehingga lingkungan bisa waspada akan segala bentuk tindak radikalisme tersebut. Tetapi, apapun yang kita lakukan jika tidak disertai tekad yang bulat maka akan banyak rintangan yang mungkin sulit untuk dihadapi. Apapun itu, sebagai generasi muda, sebagai pemuda yang menjadi tonggakmasa depan bangsa, mari bulatkan tekad, dan tidak berputus asa. Mari ciptakan perdamaian mulai dari diri sendiri dan lingkungan kita sendiri. Karena yang muda seharusnya yang cinta damai. Dan yang mudalah yang seharusnya berjuang lebih kuat. Salam damai anti terorisme dan radikalisme.

Join The Discussion